Mataram (Suara NTB) – Sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dibatalkan. Pembatalan penerbangan ini karena adanya sebaran debu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi, Kabupaten Flores Timur, NTT
Prakirawan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Jumratul Aida menyampaikan, dari informasi yang diperolehnya Bandara Bima masih berstatus dibuka meskipun ada beberapa penerbangan yang dibatalkan pada hari Selasa, 12 November 2024.
“Pembatalan pesawat yang siang ini karena adanya sebaran debu vulkanik yang diprediksi mengarah ke wilayah Bima. Update terbaru penerbangan siang ini dibatalkan, tapi kalau ststus bandara masih open,” kata Jumratul kepada wartawan Selasa, 12 November 2024.
Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Arif Hariyanto mengatakan, pada hari Selasa, ada dua penerbangan rute Lombok-Bima yang dibatalkan sebagai imbas dampak erupsi Gunung Lewotobi. Dua penerbangan Wings Air yang dibatalkan dari Lombok ke Bima tersebut yaitu penerbangan pukul 10.55 Wita dan 15.25 Wita.
Adapun pesawat yang ditunda penerbangannya ke Bima dari Lombok yaitu Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1878 sebanyak 66 penumpang serta Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1864 sebanyak 72 penumpang.
“Terkait sampai kapan pembatalan dilakukan, hal tersebut tergantung kebijakan maskapai. Sifatnya kondisional,” kata Arif Hariyanto kepada Suara NTB.
Sebagai informasi, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT kembali mengalami erupsi pada Selasa, 12 November 2024 pukul 00:45 Wita. Sejauh ini, telah terjadi tujuh kali erupsi pada Selasa, 12 November pada pukul 00.45 Wita hingga pukul 05.27 Wita dengan tinggi kolom abu 1.500 hingga 3.500 meter.
Berdasarkan informasi dari Forecaster Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin, pada tanggal 12 November 2024 pukul 12.35 Wita hingga pukul 18.28 Wita teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Lewotobi pada tanggal 12 November 2024 pukul 12.00 WITA pada ketinggian hingga 18.000 Feet, bergerak ke barat dengan kecepatan 25 knot dengan intensitas meningkat.
Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, berpotensi terdapat bandara Soa (WATB), Sultan Muhammad Salahuddin (WADB), Haji Hasan Aroeboesman (WATE), Gewayantana (WATL), Fransiskus Xaverius Seda (WATC), Frans Sales Lega (WATG), Komodo (WATO), Waikabubak (WATK) dan Umbu Mehang Kunda (WATU), dan ATS Route (WGP-KPG, LEDOM-WPG, NETTO-MOF, MOF-KPG, MOF-ELKEK, RUTEN-MOF, MUBOT-NMA, NMA-RUTEN, MUBOT-WGP, WGP-KPG, NMA-UNSEP) yang terdampak dari erupsi Gunung Lewotobi Selasa siang.(ris)