Sumbawa Besar (Suara NTB) – Kabupaten Sumbawa menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya penurunan prevalensi stunting. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar dan Survey Status Gizi Indonesia, prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa turun drastis dari 31,53% pada tahun 2018 menjadi 25,7% pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan penurunan sebesar 5,8% dalam lima tahun, dengan rata-rata penurunan 1,16% per tahun.
Pjs. Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., MM mengungkapkan apresiasi atas pencapaian tersebut pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024. “Meskipun secara nasional kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan prevalensi stunting hingga mencapai angka di bawah 14%, saya merasa bangga dengan kerja keras, cerdas, dan kolaboratif yang telah dilakukan oleh semua pihak di Kabupaten Sumbawa,” ujar Dr. Najam.
Lebih lanjut, Dr. Najam juga menyoroti data pemantauan rutin melalui Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) yang menunjukkan penurunan prevalensi stunting di Sumbawa dari 11,73% pada 2018 menjadi 8,11% pada 2023. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional, yang menjadi bukti konkret dari keberhasilan berbagai pihak dalam menanggulangi masalah gizi di daerah ini.
Dr. Najam menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya dalam memberikan intervensi yang tepat untuk menurunkan angka stunting. “Mari kita terus bekerja bersama untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan,” tutupnya. (r)