spot_img
Minggu, Desember 8, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAHRuang Udara Lombok Masih Aman, BMKG Minta Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Ruang Udara Lombok Masih Aman, BMKG Minta Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Praya (Suara NTB) – Dari hasil sejumlah tes berkala yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) kondisi udara diatas Pulau Lombok sejauh ini masih aman dari sebaran abu vulkanik pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski demikian pihak BMKG meminta masyarakat tetap waspada. Dengan melengkapi diri dengan pelindung pribadi, terutama masker ketika beraktifitas di luar rumah.

“Dari pengamantan dan papertest yang kita lakukan setiap satu jam sekali, hasilnya negative. Termasuk laporan dari pilot yang sempat mendarat di BIZAM, selum ditemukan ada sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi mencapai pulau Lombok,”  ungkap Forecaster On Duty BMKG BIZAM Kadek Katriavi Karlina, kepada wartawan di kantornya, Rabu, 13 November 2024.

Artinya, ruang udara di Pulau Lombok khususnya sejauh ini masih aman. Walaupun memang jika melihat pergerakan arah angin, pergerakan abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi bergerak menuju Pulau Lombok. Bahkan, diperkiraan angin akan terus bergerak hingga ke barat. Masuk wilayah udara Pulau Bali hingga timur Pulau Jawa.

Tapi yang namanya arah angin bisa berubah setiap waktu. Terpenting sekarang masyarakat harus tetap waspada. Kalau keluar rumah sebisa mungkin menggunakan masker saat beraktifitas. Untuk mengantisipasi potensi terpapar abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi.

“Intinya tetap waspada. Kalau keluar rumah gunakan masker. Walau sebaran abu vulkanik belum terlihat sejauh ini,” sebutnya.

Jika melihat citra satelit yang ada tambah Karlina, abu vulkanik terpantau sudah mendekati wilayah timur Pulau Sumbawa. Dengan ketinggian abu vulkanik diatas 15.000 feet (kaki). Jadi kalau untuk penerbangan jarak jauh dengan ketinggian diatas 15.000 kaki masih aman. Tetapi kalau penerbangan jarak pendek dengan ketinggian terbang di bawah 15.000 kaki memang tidak direkemendasinya.

“Pergerakan abu vulkanik inilah yang perlu diwaspadai. Karena dari ketinggian 15.000 kaki abu vulkanik akan bergerak turun,” tutupnya. (kir)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO