spot_img
Rabu, Februari 5, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIKemenkeu: JHT sebagai Cara Pekerja Menjamin Hidup Layak di Hari Tua

Kemenkeu: JHT sebagai Cara Pekerja Menjamin Hidup Layak di Hari Tua

Mataram (Suara NTB) – Dalam diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sudarto, menyatakan bahwa jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan kehidupan yang layak di masa tuanya.

Jaminan Hari Tua (JHT) menjadi hal yang sangat penting bagi pekerja aktif yang masih memperoleh pendapatan. “Kita melewati siklus kehidupan, mulai dari sekolah, bekerja, hingga memasuki masa pensiun. Setelah bekerja, seharusnya tidak ada kecemasan, karena ada jaminan sosial,” ujar Sudarto.

Sudarto juga mendorong perlunya skema yang tepat guna mempercepat perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Hingga Oktober 2024, jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan baru mencapai 40,83 juta, sementara jumlah pekerja formal dan informal di Indonesia diperkirakan sekitar 150 juta.

“Jumlah yang terdaftar dalam jaminan pensiun saat ini baru sekitar 14 juta, dan yang mengikuti program JHT hanya sekitar 16 juta dari total 140-145 juta pekerja. Ini menjadi perhatian kita, jangan sampai saat pensiun nanti, para pekerja hanya mendapatkan bantuan sosial, yang artinya membebani APBN,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh I Gede Dewa Karma Wisana, peneliti di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), yang menekankan pentingnya persiapan keuangan di masa tua. Menurutnya, saat memasuki usia lanjut, pengeluaran akan jauh lebih besar daripada pendapatan. Oleh karena itu, JHT menjadi solusi penting agar pekerja tetap dapat hidup layak meskipun sudah tidak produktif lagi.

“Kami di bidang demografi sangat peduli dengan siklus hidup. Kita perlu memikirkan pendapatan di masa tua, dengan menyiapkan dividen dari bonus demografi yang ada,” ujar  Gede.

I Gede juga mendorong pekerja yang masih produktif dan memiliki pendapatan untuk mulai mempersiapkan masa tua mereka, salah satunya melalui program JHT. “Kita perlu menyiapkan strategi agar penduduk yang saat ini produktif tidak hanya memiliki pendapatan yang cukup untuk hidup layak, tetapi juga dapat menyiapkan masa tua mereka. Dengan begitu, konsumsi mereka di masa depan dapat tercukupi melalui pendapatan atau investasi yang mereka kumpulkan sejak muda,” tambahnya.

Di kesempatan terpisah, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan NTB, Boby Foriawan, juga menegaskan pentingnya JHT sebagai investasi jangka panjang yang memberikan perlindungan nyata. “JHT sangat penting untuk memberikan ketenangan di masa tua yang lebih sejahtera. Ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang mandiri tanpa harus bergantung pada pihak lain. Untuk itu, diperlukan langkah strategis dalam percepatan perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya JHT,” tutup Boby. (bul/*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO