Giri Menang (Suara NTB) – Kasus keracunan massal yang menimpa santriwati salah satu pondok pesantren (ponpes) di Lombok Barat (Lobar) ditangani pihak Kepolisian. Pihak Dinas Kesehatan (Dikes) juga turun tangan menelusuri kasus ini, namun sayang pihak Dikes tidak menemukan sampel makanan yang diduga menyebabkan santriwati mengalami keracunan.
Atas kejadian kasus ini, pihak Dikes pun mengintensifkan turun pemantauan dan pembinaan ke pondok pesantren. Sebelumnya, hari Minggu dini hari lalu puluhan santriwati salah satu ponpes di wilayah Kediri yang diduga keracunan makanan dilarikan ke RSUD dan sejumlah puskesmas.
Ia menyampaikan dugaan keracunan makanan tersebut. Setelah melalui pengobatan intensif, para santriwati pun diizinkan pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar Arief Suryawirawan mengatakan pihaknya sudah turun mengecek sampel makanan di lokasi kejadian. “Cuma memang kita tidak menemukan sampel makanan, karena kita turun hari Senin, kejadian beberapa hari sebelumnya,” kata Arief, kemarin.
Pihaknya mencari sisa makanan yang dikonsumsi santriwati, namun tidak ditemukan, sehingga tidak bisa dilakukan pengecekan laboratorium.
Namun dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap santriwati yang keracunan makanan, rata-rata mual dan muntah. Namun mereka mengalami dampak bervariasi. “Jumlah nya 78 orang,”sebutnya.
Masing-masing dirawat, di Puskesmas Kediri 15 orang, Puskesmas Labuapi 11 orang, Puskesmas Gerung 13 orang, Rumah Sakit Awet Muda Narmada 14 dan RSUD Gerung 25 orang.
Langkah yang dilakukan timnya, memberikan penyuluhan kepada petugas di ponpes bagaimana cara mengolah makanan yang bersih dan pondok menyiapkan dapur yang bersih sesuai standar. “Dari kejadian ini, kita perlu sosialisasi kepada semua pondok, terkait higienitas makanan dan menu nya,” ujarnya.
Pihaknya melalui puskesmas lebih intens lagi turun pembinaan ke ponpes ke depannya. Â Sebab dari hasil pertemuannya dengan pengelola pondok yang diadakan FKSPP, di mana perlu disosialisasikan ke depan hidup bersih dan sehat mencegah berbagai penyakit. Lingkungan pondok perlu dipelihara kebersihannya. “Saya minta kepada Puskesdes turun Pembinaan ke ponpes,” ujarnya.
Sebab diakuinya, memang selama ini pihaknya memang kurang intens turun ke ponpes yang ada, karena memang faktor kewenangan ponpes di bawah Kemenag.
Sementara, dari keterangan Kapolsek Kediri AKP Jahyadi, dari informasi yang diserap jajarannya, para santriwati dilarikannya ke rumah sakit, Minggu dini hari. Mereka mengeluhkan mual-mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan di luar areal pondok. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini,” katanya. (her)