Rusaknya akses jalan di wilayah Sekotong Timur menuju Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar) berdampak berantai terhadap warga masyarakat setempat. Dari sisi pelayanan kesehatan, warga yang sakit terkendala ke fasilitas kesehatan. Begitu pula guru maupun murid di tiga sekolah di wilayah itu sering kecelakaan akibat jalan rusak tersebut.
KEPALA Desa Sekotong Timur Marwan Hakim mengungkapkan persoalan klasik yang dihadapi masyarakat saat ini kondisi jalan rusak parah menghambat aktivitas warga. “Anak-anak siswa sekolah maupun guru tidak bisa belajar tepat waktu, karena terhambat oleh rusaknya akses jalan yang dilalui terlebih lagi pada musim penghujan seperti ini, anak anak sekolah sama sekali mengalami kesulitan, karena harus berjibaku dengan keadaan dimana jalan yang tergenang air dan berlumpur akan mengakibatkan jalan licin serta kerap jatuh saat berkendara,” kata Marwan, Rabu 18 Desember 2024.
Akses jalan wilayah Sekotong Timur ini juga menjadi jalur alternatif wisatawan yang datang dari Pelabuhan Lembar atau Sekotong, karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Tengah menuju kawasan pariwisata Selong Belanak.
Intensitas hujan yang cukup tinggi disertai dengan angin yang ekstrem telah hampir melumpuhkan berbagai hal yang disebabkan akses jalan menjadi semakin rusak parah. “Meskipun bukan musim penghujan, jalan ini memang sudah rusak parah, bahkan warga kerap mengancam akan menanam pohon pisang dijalan, karena sering mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh kerusakan ini,” ujarnya.
Bahkan karena kondisi jalan yang rusak, warga menanam pohon. Bahkan bentuk protes warga, mereka ingin menjadikan jalan menjadi kolam pemancingan sebab air yang menggenangi jalan (seperti kolam),” selorohnya.
Guru-guru yang mengajar di beberapa sekolah di wilayah Mareje pun mengeluh kesulitan yang dihadapi para pengajar ketika sudah mulai memasuki musim penghujan seperti ini adalah akses jalan yang tak memungkinkan untuk dilewati, karena genangan air yang mengakibatkan tanah-tanah lumpur yang dari atas bukit itu akan turun ke jalan, sehingga jalan ini menjadi sulit melewatinya.
Jalan yang penuh lubang disertai genangan air bercampur lumpur mengakibatkan para pengguna jalan menjadi tersendat-sendat, sehingga mereka telat ke sekolah.
Salah seorang guru menuturkan, meski bukan musim penghujan, jalan ini memang sudah rusak parah, bahkan warga kerap mengancam akan menanam pohon pisang di jalan, karena sering mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh kerusakan ini. Apa lagi jalan yang dimaksud merupakan jalan atau akses penghubung bagi anak anak sekolah yang menuju SDN 1, SDN 2 Sekotong Timur, SD 2 Mareje Timur, SMPN 4 Lembar dan SMA 2 Lembar.
“Kondisi jalan ini sudah sangat parah sehingga membutuhkan perhatian pemerintah sehingga akses penunjang untuk pasilitas pendidikan sesuai program pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi terpenuhi,” harap salah seorang guru.
Anggota DPRD Lobar Dapil Sekotong- Lembar Heri Irawan menegaskan pihaknya telah turun Sidak kondisi jalan tersebut bersama Ketua Komisi III DPRD Lobar, OPD dan Pemdes Sekotong Timur. “Menindaklanjuti keluhan dan laporan warga ini, kami turun sidak jalan itu,” tegasnya.
Selaku warga di sana, ia tahu bagaimana menderitanya warga akibat jalan rusak itu. Tak jarang, warga melahirkan di perjalanan, karena melewati jalan rusak tersebut. Dan banyak guru yang mengajar di SD, SMP dan SMA yang turun naik mengajar sangat terkendala bahkan sering kecelakaan.
Jalan itu vital bagi warga yang menghuni tiga desa, yakni Desa Sekotong Timur, Mareje Timur dan Mareje yang mencapai belasan ribu jiwa. Mereka ini yang terganggu kalau jalan itu rusak. Sebab jika jalan diperbaiki, maka semua aktivitas warga bisa berjalan maksimal, baik sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, pariwisata dan lainnya. (her)