Giri Menang (Suara NTB) – Akses jalan kabupaten rusak di ruas Sekotong Timur yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Mareje Timur dan Desa Mareje, Kecamatan Lembar sepanjang 3 – 4 kilometer lebih menjadi atensi serius kalangan DPRD Lobar. Komisi III DPRD Lobar pun turun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke ruas jalan yang telah bertahun-tahun dikeluhkan warga akibat kondisinya rusak parah, Rabu 18 Desember 2024.
Pemkab dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang PUTR) pun didesak segera menangani infrastruktur dasar tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Lobar Fauzi bersama anggota, Dinas PUTR ditemani kepala desa (kades) serta jajaran Pemdes Mareje Timur turun ke titik-titik jalan yang rusak parah. Banyak titik berlubang dan kubangan lumpur.
Dikonfirmasi usai sidak, Ketua Komisi III DPRD Lobar Fauzi menegaskan Komisi III bersama Dinas PUTR dan Pemdes turun mengecek kondisi jalan menindaklanjuti keluhan dan laporan masyarakat setempat.
“Setelah kami cek jalan itu (Sekotong Timur -Mareje) kondisinya memang sangat parah, ada juga Jembatan di Mareje itu putus diganti pakai kayu, itu membahayakan warga,” kata Politisi PKB ini.
Dikatakan, dari keterangan pihak desa bahwa kerusakan jalan itu bukan baru-baru, namun telah berlangsung puluhan tahun lamanya. “Sudah puluhan tahun rusak, karena itu kami Komisi III meminta mendesak Dinas PU untuk prioritas jalan ini,”tegasnya.
Pasalnya yang menjadi keluhan warga, usulan jalan ini sering masuk Musrembang tiap tahun, baik Kecamatan maupun kabupaten, namun tidak pernah terealisasi. “Usulan muncul tapi tiba-tiba tahun berikutnya hilang,” imbuhnya.
Akibat kerusakan jalan itu menghambat semua lini. Baik sektor ekonomi, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lainnya. Bahkan, para guru dan murid sering kecelakaan menuju sekolah. “Di sana ada beberapa sekolah, guru dan muridnya sering kecelakaan di jalan itu,”imbuhnya.
Hal senada disampaikan Heri Irawan, Anggota Komisi III DPRD Lobar yang berasal dari Mareje. Politisi PAN itu menegaskan kerusakan Jalan kabupaten itu diperkirakan sepanjang 3-4 kilometer. “Yang rusak itu sekitar 3-4 kilometer, jalan itu tidak hanya digunakan masyarakat, tapi oleh para tamu wisatawan asing, dari pelabuhan Lembar menuju ke Mandalika Loteng, itu akses terdekat dari Lobar ke Loteng,” kata Heri.
Akibat jalan rusak itu, banyak warga yang kecelakaan, baik itu warga setempat maupun wisatawan asing. Dari hasil sidaknya bersama Ketua Komisi III dan anggota lainnya serta Dinas PUTR dan Pemdes, ia mendesak agar harapan warga yang telah lama menantikan jalan itu diperbaiki segera direalisasikan Pemkab. “Kami dan masyarakat berharap itu jadi skala prioritas tahun 2025,” tegasnya.
Sementara itu, Kadis PUTR Lobar H. L. Winengan mengatakan bahwa akses jalan tersebut akan diupayakan pihaknya baik melalui skema baik APBD maupun pusat. Yang jelas Pemkab berupaya penanganan jalan tersebut. “Tetap kita upayakan,”katanya. (her)