Praya (Suara NTB)- Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak beberapa pekan terakhir yang mengguyur wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tidak hanya membuat Bendungan Batujai kembali terisi air. Tapi juga mendatangkan masalah baru berupa sampah. Dibeberapa titik, sampah yang diduga merupakan sampah kiriman dari wilayah hulu tampak menumpuk memenuhi area bendungan.
Pantauan Suara NTB, Jumat 20 Desember 2024 kemarin, di area bendungan Batujai diwilayah kelurahan Panjisari, Praya, misalnya tumpukan sampah terlihat jelas. Dengan berbagai jenis. Mulai dari ranting dan dahan pohon hingga sampah plastik. Sejumlah warga terlihat sibuk mengumpulkan sampah untuk dibawa ke pinggir bendungan.
Sampah-sampah berupa kayu dan plastic yang dinilai memiliki nilai ekonomis kemudian dipilah-pilah dan dikumpulkan jadi satu. Dipisahkan dengan sampah yang sudah tidak bisa ditangani atau tidak memiliki nilai ekonomis lagi. “Kita sudah sekitar tiga hari kerja menangani sampah ini,” aku seorang pekerja.
Humas Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) I Yemi Yordani saat dikonfirmasi via ponselnya mengaku kalau sampah-sampah yang masuk tersebut merupakan sampah kiriman dari wilayah hulu. Mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan. Di mana air yang masuk juga membawa serta sampah.
Dikatakanya, upaya penanganan sudah dilakukan pihak BWS NT I. Selain memasang pengaman supaya sampah tidak sampai terbawa hingga ke tengah bendungan, BWS NT I juga menerjunkan warga sekitar untuk membantu menangani sampah-sampah tersebut. Upaya cepat itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak buruk dari keberadaan sampah-sampah tersebut.
“Begitu ada tumpukan sampah di area bendungan yang sekiranya bisa berdampak buruk bagi warga sekitar langsung kita ditangani,” imbuhnya seraya mengatakan, tidak hanya bendungan Batujai saja yang menghadapi persoalan sampah. Beberapa bendungan lainnya hal yang sama juga terjadi.
Diakuinya, menangani sampah-sampah tersebut bukan perkara mudah. Karena memang datang bersamaan dengan air yang masuk ke badan bendungan. Jadi tidak bisa dicegah atau dibendung. Sehingga upaya lain yang bisa dilakukan untuk meminialisir masuknya sampah ialah dengan penangnan sampah sejak dari hulu. Dan, itu tentu butuh keterlibatan dan peran serta aktif semua pihaknya.
Lebih lanjut Yemi menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat luapan air dari area bendungan Batujai atau dampak lainnya, BWS NT I telah menyiagakan tim khusus. Petugas disetiap pintu masuk dan pintu pembuangan air juga tetap stand by. Agar siap digerakkan kapan saja. “Kondisi kenaikan debit air terus dipantau dan dilaporkan secara berkala,” tandasnya. (kir)
