Mataram (Suara NTB) – Panitia penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mengumumkan kelulusan hasil seleksi, Selasa 24 Desember 2024. Pelamar PPPK yang sudah lama mengabdi pasrah dengan pengumuman PPPK ini, karena saat ikut seleksi kompetensi beberapa waktu lalu banyak soal yang tidak bisa dijawab. Khusus di lingkup Pemprov NTB menerima 360 formasi tenaga PPPK, dari tenaga guru, teknis dan tenaga kesehatan.
Seperti disampaikan Lalu Edi, salah satu tenaga honorer lingkup Pemprov NTB yang sudah lama mengabdi menyerahkan sepenuhnya hasil seleksi PPPK pada mekanisme yang berlaku. Diakuinya, saat seleksi kompetensi banyak yang tidak bisa dijawab dengan baik
Selain itu, Lalu Edi merasa naskah soal saat seleksi kompetensi PPPK gelombang I cukup sulit. “Kalau untuk ukuran kami soalnya cukup sulit. Kami lulusan SMA dan selama ini hanya bekerja,’’ ungkapnya, tenaga honorer yang sudah mengabdi selama 20 tahun ini.
Beda halnya dengan tenaga honorer yang baru masuk atau masih fresh graduated. Mereka bisa memahami dengan baik soal-soal yang diberikan saat seleksi kompetensi beberapa waktu lalu. Apalagi sebagian besar tenaga honorer ini merupakan lulusan perguruan tinggi (PT) dan masih segar pengetahuannya ketika menjawab soal ujian seleksi kompetensi.
Selain itu, ungkapnya, dia mengikuti seleksi kompetensi pada satu formasi yang disediakan khusus di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tempatnya mengabdi. Sementara di OPD ini banyak sekali tenaga honorer yang belum diangkat sebagai PPPK. ‘’Malahan banyak tenaga honorer yang baru diangkat. Mudah-mudahan kita ada formasinya,’’ harapnya.
Dalam hal ini, pihaknya mengharapkan pemerintah memberikan afirmasi pada tenaga honorer yang sudah lama mengabdi dengan mengangkat menjadi PPPK tanpa harus melalui seleksi. Meski demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah terhadap nasib.
Harapan senada disampaikan Rosi, salah satu tenaga honorer di lingkup Sekretariat Daerah Pemprov NTB. Diakuinya, saat seleksi beberapa waktu lalu mendapatkan nilai hampir mendekati 500. Namun, melihat persaingan cukup besar dari tenaga honorer dan jumlah formasi yang dicari, dirinya pesimis bisa lulus PPPK.
‘’Mudah-mudahan saya bisa lulus. Nilai saya sekitar lumayan. Tapi masih banyak peserta yang nilainya di atas itu,’’ ungkapnya.
Beda halnya dengan Aisah, salah satu pelamar PPPK guru juga menyerahkan sepenuhnya nasibnya di tangan Tuhan. Meski meraih total nilai 562, dirinya masih belum yakin bisa lulus, karena banyak peserta yang memiliki nilai lebih dibandingkan dirinya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKN) H. Yusron Hadi, ST., MUM., menjelaskan, jika setiap pelamar PPPK gelombang I memiliki akun pendaftaran sama halnya dengan pelamar CPNS ataupun PPPK gelombang 2. Setiap informasi maupun perkembangan tahapan seleksi akan diterima langsung oleh masing-masing pemilik akun. Dan kita juga nanti ingatkan melalui kanal website BKD ataupun sosial media BKD akan perkembangan yang terjadi.
Pihaknya meminta pelamar untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pada saat yang ditentukan. Apalagi siapa peserta yang akan lulus ditetapkan berdasarkan nilai yang diperoleh saat tes PPPK di Aula Wisma Tambora, Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB beberapa waktu lalu.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan pada pelamar, baik PPPK dan CPNS mesti waspada terhadap pihak-pihak yang sengaja mencari keuntungan dan mengaku sebagai pejabat dari BKD Provinsi atau BKN. Menurutnya, jika ada pihak yang mengaku bisa meluluskan sebagai PPPK atau CPNS mesti segera melapor ke aparat penegak hukum, karena beberapa waktu lalu, ada pihak yang sengaja mengaku Plt Kepala Bidang Mutasi. (ham)