spot_img
Senin, Januari 13, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA621 Jiwa Terdampak, Bendung Jebol jadi Pemicu Banjir di Kecamatan Unter Iwes

621 Jiwa Terdampak, Bendung Jebol jadi Pemicu Banjir di Kecamatan Unter Iwes

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, menyebutkan faktor utama sehingga terjadi banjir di Desa Kerato, Nijang, dan Uma Beringin di Kecamatan Unter Iwes karena bendung Ai Beta jebol, Minggu, 29 Desember 2024 sekitar pukul 19.00 Wita.

“Jadi, selain curah hujan yang tinggi ada faktor lain yakni bendung Ai Beta jebol karena tidak kuat menampung air kiriman,” kata kepala pelaksana BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat kepala Suara NTB, Senin, 30 Desember 2024.

Selain faktor tersebut lanjut Dayat, adanya penyempitan aliran sungai dari belakang RSUD Sering. Terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya sudah mulai melakukan perhitungan kebutuhan anggaran untuk penanganan lebih lanjut agar tidak terjadi banjir susulan.

“Saat ini kondisi airnya sudah surut dan teman-teman BPBD juga sudah turun ke lokasi untuk membantu masyarakat membersihkan material sisa banjir bandang,” sebutnya.

Berdasarkan data masyarakat yang terdampak lanjut Dayat, di Dusun Nijang Bawah ada 54 kepala keluarga dan 142 jiwa, Nijang Tengah 8 kepala keluarga dan 27 jiwa. Di dusun Nijang Atas ada 44 kepala keluarga dengan 102 jiwa sehingga totalnya ada 106 kepala keluarga dengan 271 jiwa.

Di Desa Kerato ada dua dusun yakni Dusun Sering Ai Beta 15 kepala keluarga dengan 80 jiwa. Dusun Sering Ai Mata ada 27 kepala keluarga dengan 135 jiwa sehingga totalnya ada 42 kepala keluarga dengan 215 jiwa.

Di desa Uma Beringin ada dua dusun yang terdampak yakni dusun Uma Kopang sebanyak 10 kepala keluarga dengan 45 jiwa dan dusun Untir Gedong asa 20 kepala keluarga dengan 90 jiwa dengan total secara keseluruhan 30 kepala keluarga dengan 135 jiwa.

“Total secara keseluruhan terhadap tiga desa tersebut ada 178 kepala keluarga dengan 621 jiwa,” tambahnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada bencana hidrometeorologi di musim penghujan bulan Desember hingga bulan April mendatang terutama wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor. “Di awal bulan Desember ini sebagian besar di wilayah Sumbawa mulai memasuki musim penghujan sehingga harus diwaspadai bencana hidrometeorologi,” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO