Sumbawa Besar (Suara NTB) – Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi (BPIP) Pulau Sumbawa, mengaku masih ada dua titik longsor yang terjadi di di Sumbawa dan Sumbawa Barat belum lama ini belum ditangani lantaran tidak memiliki anggaran.
“Jujur saja anggaran kami sangat terbatas apalagi daerah yang kita tangani cukup luas, bahkan masih ada dua titik yang belum bisa kami tangani hingga saat ini, ” kata Kepala BPIP Pulau Sumbawa, Mustafa kepada Suara NTB, Senin, 30 Desember 2024.
Ia melanjutkan, anggaran yang paling dibutuhkan saat penanganan bencana longsor adalah biaya untuk mobilisasi kendaraan berat yang akan melakukan pembersihan. Sehingga pihaknya tidak selalu meminjam kendaraan mobilisasi alat berat dari sejumlah pihak.
“Kalau dari segi armada alat berat kami anggap masih cukup, cuman kendaraan untuk mobilisasi (truk tronton) kita tidak memiliki fasilitas itu dan harus meminjam ke pihak lain dan butuh biaya juga,” ucapnya.
Kondisi tersebut kembali diperparah dengan rentan jarak dari satu lokasi ke lokasi lainnya cukup jauh sehingga dibutuhkan kendaraan mobilisasi yang cukup banyak. Untuk itu, pihaknya sangat berharap adanya dukungan anggaran dan sarana sehingga penanganan yang dilakukan bisa lebih cepat.
“Selama ini kami hanya meminjam kendaraan yang dimiliki oleh rekanan, kalau dari segi peralatan (kendaraan berat) masih kami anggap cukup meskipun sudah berumur,” jelasnya.
Dia pun menyebutkan, sejauh ini sudah ada sekitar 463 kilometer dengan 12 ruas jalan yang ditangani. Sementara titik terparah sejak tahun 2023 yang ditangani terjadi di kilometer 73 dan kilometer 69-70 sehingga butuh penanganan lebih lanjut agar tidak terulang.
“Ruas jalan terparah yang saat ini belum kami tangani secara maksimal yakni ruas jalan Benete- Sejorong- Tatar hingga batas KSB-Sumbawa karena ada delapan titik longsor di lokasi tersebut,” ujarnya.
Dirinya berharap adanya dukungan anggaran yang maksimal dalam penanganan terhadap ruas jalan tersebut. Karena jika hanya mengandalkan anggaran yang ada dan sifatnya sangat terbatas tidak akan bisa maksimal dalam penanganan ruas jalan yang terdampak longsor.
“Kami sangat berharap adanya dukungan anggaran yang maksimal, supaya penanganan terhadap ruas jalan yang terdampak longsor juga bisa lebih maksimal dilakukan,” harapnya. (ils)