Selong (Suara NTB) – Semenjak tahun 2022, tiang penyangga jembatan Apitaik Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sudah parah. Akibat derasnya aliran sungai, satu lagi ponton jembatan ini patah, sehingga setruktur jembatan melengkung. Meski begitu, jembatan Apitaik ini masih tetap dilewati warga.
Amaq Sah, salah satu warga yang lewat kepada Suara NTB, Minggu, 29 Desember 2024 mengaku terpaksa melewati jembatan tersebut karena satu-satunya akses menuju Pasar Apitaik dari Desa Teko Kecamatan Pringgabaya. Jalur lain katanya cukup jauh. Diketahui, jembatan dengan bentang lebih dari enam meter itu sudah rusak sejak lama. Tapi warga tetap nekad melintas.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Lalu Muliadi saat dikonfirmasi, Senin, 30 Desember 2024 mengakui jembatan Apitaik mengalami kerusakan akibat terjangan arus sungai.
Kondisi struktur jembatan rusak. Karenanya diimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk berhati-hati. BPBD segera akan memasang papan peringatan di tempat tersebut. Diimbau, kendaraan dengan tonase besar tidak melintas di tempat tersebut.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lotim, Lalu Kurnia Darmawan mengatakan kondisi jembatan Apitaik ini memang sudah lama ingin diperbaiki. Akan tetapi karena keterbatasan dana membuat perbaikan tertunda. Harapannya tahun 2025 mendatang ada dana untuk perbaikannya.
Biaya pembangunan satu unit jembatan katanya cukup besar. Seperti Apitaik ini butuh sekitar Rp 6-7 miliar karena bentangannya cukup panjang.
Melihat struktur jembatan, saat ini jembatan Apitaik dinilai bausah rusak berat. Konstruksi jembatan menggunakan tiang penyangga. “Itu model jembatan lama,” sebutnya. Kabid Bina Marga ini menyebut sudah merancang model jembatan Apitaik.
Diketahui, jembatan tersebut merupakan akses penting bagi warga. Karena sangat penting untuk segera dibangunkan agar memudahkan warga melintas menuju pasar Apitaik. (rus)
