spot_img
Jumat, Januari 3, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWARatusan Hektar Lahan Pertanian di Moyo Hilir Berpotensi Gagal Tanam

Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Moyo Hilir Berpotensi Gagal Tanam

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Sedikitnya sekitar 900 hektar lahan pertanian di Kecamatan Moyo Hilir berpotensi mengalami gagal tanam di musim hujan tahun 2024 akibat saluran irigasi yang berada di wilayah tersebut mengalami kerusakan.

“Berdasarkan informasi beberapa minggu lalu ada 900 hektare yang berpotensi gagal tanam dan kami terus berupaya memperbaiki saluran tersebut agar bisa digunakan petani, ” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) kepada Suara NTB melalui Kabid Perlindungan Tanaman dan Pengembangan Usaha, Toni Hamdani, kepada Suara NTB, Senin, 30 Desember 2024.

Toni pun meyakinkan, pihaknya tetap akan melakukan kordinasi lebih lanjut ke BPP Kecamatan Moyo Hilir untuk mempercepat proses perbaikan terhadap saluran tersebut. Berdasarkan informasi terkini saat ini perbaikan terus dilakukan dengan harapan saluran tersebut bisa segera digunakan.

“Kami tetap akan memberikan atensi terkait saluran tersebut dengan harapan petani tidak mengalami gagal tanam,” ucapnya.

Diakuinya, memang perbaikan terhadap saluran irigasi ini harus menjadi prioritas untuk diselesaikan. Jika tidak, maka akan berdampak pada gagal tanam apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Rata-rata saluran irigasi kita banyak yang sudah mengalami sedimentasi sehingga butuh penanganan lebih lanjut agar petani bisa melakukan penanaman,” ujarnya.

Disinggung terkait luas lahan yang mengalami kerusakan akibat banjir yang terjadi di wilayah setempat, Toni meyakinkan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan kerusakan. Kendati demikian, pihaknya tetap meminta kepada petugas di lapangan untuk tetap melakukan pemantauan untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan.

“Belum ada laporan yang masuk ke kami (lahan pertanian rusak akibat banjir), tetapi kami sudah menginstruksikan kepada petugas lapangan untuk tetap melakukan pemantauan,” ucapnya.

Ia mengimbau kepada para petani untuk tetap mempedomani jadwal tanam yang telah ditetapkan. Hal tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya gagal panen akibat pola tanam yang salah sehingga para petani yang paling dirugikan nantinya.

“Jadwal tanam yang telah ditentukan harus dipedomani dengan baik, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan nantinya bisa diminimalisir termasuk gagal panen,” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO