spot_img
Selasa, Januari 7, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAHKerap Diterjang Banjir, Warga Tuntut Jembatan Dusun Tojang-Jangkih Jawa Ditinggikan

Kerap Diterjang Banjir, Warga Tuntut Jembatan Dusun Tojang-Jangkih Jawa Ditinggikan

Praya (Suara NTB) – Warga Desa Jangkih Jawa Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng) menuntut pemerintah daerah segera menangani jembatan yang menghubungkan Dusun Tojang dengan Dusun Jangkih Jawa di desa setempat. Dengan meninggikan pondasi jembatan yang posisinya saat ini cukup rendah. Bahkan jika memungkinkan membangun jembatan baru.

Mengingat posisinya yang rendah jembatan tersebut kerap dilanda banjir ketika hujan datang, sehingga membuat aktivitas masyarakat sering terganggu. Terlebih jembatan tersebut berada di jalur utama dan merupakan akses utama yang menuju kawasan wisata Selong Belanak dan sekitarnya.

Tidak hanya itu di atas jembatan juga ada posyandu. Dan, ketika air sungai meluap pelayanan kesehatan bagi masyarakat sering tidak bisa dilakukan. “Kami warga meminta pemerintah daerah segera meninggikan jembatan ini. Karena dampaknya bisa sangat bahaya ketika air sungai meluap,” tuntut Ketua Gerakan Pemuda Jangkih Jawa Berdikari Budiman, Sabtu, 4 Januari 2024.

Dikatakanya, air sungai kerap meluap menutupi jembatan tersebut salah satu juga karena kondisi sungai yang sudah menyempit dan mengalami pendangkalan. Banjirnya biasanya berlangsung antara 3 sampai 4 jam. Tergantung lama dan besar kecilnya intensitas hujan. Dan, biasanya akses jalannya tidak bisa dilalui. Kalaupun terpaksa dialalui, warga harus ekstra hati-hati.

“Saat hujan sedang saja, air bisa meluap. Apalagi hujan besar dengan durasi yang lama. Bisa-bisa akses jalan dan jembatan tidak bisa dilalui berjam-jam,” imbuh tokoh pemuda Desa Jangkih Jawe ini.

Bagi warga hal itu jelas merugikan. Terlebih ketika ada urusan penting yang harus diurus ke kabupaten, bisa tidak terlaksana akibat banjir yang tidak kunjung reda. “Kalau tidak segera ditangani banjir akan tetap terjadi di setiap musim hujan tiba. Belum lagi ini merupakan jalur stategis pariwisata yang kalau tidak segera ditangani, bisa mengganggu pariwisata kita,” tandas Budiman.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng Lalu Rahardian, yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya nanti akan coba turun melakukan survei untuk mengkaji pola atau solusi dari persoalan jembatan tersebut. Baru kemudian menentukan arah kebijakan untuk penanganan jembatan yang dikeluhkan warga tersebut.

“Kami perlu survei dulu untuk memastikan jalan keluar yang paling efektif,” terangnya. Sekaligus akan dicek status jalan dan jembatan tersebut. (kir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO