spot_img
Jumat, Januari 10, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMeninggal, 12 Warga Mataram Positif HIV-AIDS

Meninggal, 12 Warga Mataram Positif HIV-AIDS

Mataram (Suara NTB) – Masyarakat perlu menghindari seks bebas. Data dari Dinas Kesehatan Kota Mataram, 12 warga dari 195 pasien positif HIV-AIDS meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan ditemui pada, Selasa, 7 Januari 2025 menyebutkan, berdasarkan data sepanjang tahun 2024, terdapat 195 pasien dinyatakan positif. Dari angka itu, 12 orang diantaranya meninggal dunia. Tingginya kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) karena Kota Mataram sebagai pusat rujukan sehingga kasus itu banyak ditemukan di rumah milik pemerintah dan rumah sakit swasta. “Sebenarnya dari 195 pasien positif Hiv-Aids tidak semuanya warga Kota Mataram melainkan hanya 73 orang saja. Dari 12 orang yang meninggal hanya 5 orang warga kota,” dalihnya.

Emirald belum mendeteksi jumlah anak yang terpapar HIV-AIDS meskipun satu pasien perempuan yang didampingi melahirkan di Lapas Perempuan terjangkit penyakit tersebut. “Kita perlu cek lagi kondisi anaknya apakah ikut tertular atau tidak,” ujarnya.

Pihaknya telah memetakan langkah strategis serta memulai di tahun 2024 upaya pencegahan berupa dokter praktik mandiri, klinik mandiri, dan faskes yang mendirikan diwajibkan melakukan pemeriksaan HIV-AIDS. Selanjutnya, tahun ini ingin disinkronkan beberapa sektor di UPKP sebagai upaya melakukan deteksi. Selain itu, pihaknya memiliki program triple elimination dilakukan screening bagi ibu hamil dan pasangan pengantin untuk pemeriksaan penyakit HIV-AIDS, spelis, HBS hepatitis.

Tujuannya untuk memastikan semua ibu hamil dipastikan terhindar dari risiko HIV-AIDS agar tidak melahirkan bayi dengan risiko tertular. “Tahun ini, kami meningkatkan jumlah layanan HIV-AIDS di Puskesmas. Sebelumnya, layanan hanya di Puskesmas Dasan Agung akan ditambah di Puskesmas Selaparang dan Puskesmas Karang Pule,” sebutnya.

Artinya, tiga Puskesmas ini melayani pasien HIV-AIDS mulai dari pengecekan atau pemeriksaan, konsultasi, dan pengobatan.

Tujuannya masyarkaat terkena tidak menimbulkan penularan. Selain itu, pihaknya juga mengaktifkan di perkantoran dan sekolah menjadi sekolah sehat dengan mengoptimalkan peran kader kesehatan siswa (Sobat Bicara Sebaya). Program ini akan dikemas tidak hanya memeriksa kesehatan jiwa dan screening kesehatan. Kolaborasi kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Dinas Perdagangan Kota memulai screening di sekolah dan pasar untuk menekan angka Hiv-Aids. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO