Mataram (Suara NTB) – Program makan bergizi gratis di Kota Mataram dimulai pada, Senin, 13 Januari 2025. Tahap awal uji coba pemberian makanan bagi siswa-siswi akan menyasar sekolah di tiga kecamatan.
Yakni, Kecamatan Selaparang, Kecamatan Mataram, dan Kecamatan Sekarbela.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf ditemui pada, Kamis, 8 Januari 2025 menyampaikan, uji coba program makan bergizi gratis akan dimulai pada tanggal 13 Januari 2025 di tiga kecamatan dengan menyasar sekolah mulai dari tingkat satuan pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Jangkauan satu dapur dapat mengakomodir 3.000-3.500 siswa. “Kita mulai di tiga kecamatan untuk uji coba di Kecamatan Selaparang, Mataram dan Sekarbela,” sebutnya.
Pelaksanaan MBG akan dilakukan evaluasi setiap satu pekan. Temuan atau kendala di lapangan menjadi bahan evaluasi untuk disampaikan ke pemerintah pusat. Yusuf mengatakan, secara keseluruhan jumlah siswa 69.000 di Kota Mataram. Penyedia telah meminta data by name by addres siswa beserta identitas orang tua. “Kita akan tetap evaluasi setiap pekan,” katanya.
Makanan yang diberikan kepada siswa sesuai dengan rekomendasi dari Badan Gizi Nasional. Pemberian asupan gizi juga akan disesuaikan dengan kebutuhan siswa sesuai usia. Yusuf menyebutkan, siswa akan mendapatkan jatah makan gratis Rp15.000 per orang. Perihal dengan siswa di sekolah luar biasa belum dibahas secara detail karena memprioritaskan siswa di TK,SD,dan SMP. “Untuk ketentuan gizinya sudah ditentukan oleh badan gizi,” jawabnya.
Ia menegaskan, pemberian makan bergizi gratis dibagikan secara merata kepada seluruh siswa. Pelaksanaan program itu, pihaknya hanya sebagai penerima manfaat.
Sebagai antisipasi Pemkot Mataram juga telah menyiapkan anggaran di APBD tahun 2025, tetapi ia tidak menyebutkan secara detail jumlah anggaran yang disediakan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2025.
Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana mengapresiasi pemberian makan bergizi gratis bagi siswa yang merupakan kebijakan secara nasional. Pihaknya belum mengetahui petunjuk teknis pelaksanaannya,tetapi tidak masalah daerah lain lebih dahulu menyelenggarakan dan Kota Mataram melakukan tiru disamping melihat kelemahan untuk dilakukan perbaikan. “Prinsipnya bahwa kita sangat siap karena itu kebijakan secara nasional,” ujarnya. (cem)