KELURAHAN Tanjung Karang Permai dan Kelurahan Jempong Baru merupakan dua kelurahan yang mendapatkan atensi terjadi gelombang pasang. Pemukiman di dua wilayah ini menjadi langganan bencana setiap tahun.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Sekarbela, Dr. Cahya Samudra menerangkan, gelombang pasang di sepanjang sembilan kilometer Pantai Ampenan sudah menjadi perhatian dari pemerintah pusat. Pasalnya, gelombang pasang menyebabkan abrasi sehingga diharapkan mendapatkan intervensi secara langsung untuk pembangunan pemecah gelombang untuk menahan laju abrasi. “Pak Wali juga mengharapkan ada pembangunan jetty atau pemecah gelombang,” terangnya.
Dua kelurahan menjadi atensi setiap tahunnya adalah, Kelurahan Jempong Baru tepatnya di Lingkungan Mapak dan Kelurahan Tanjung Karang Permai di Lingkungan Bagek Kembar. Cahya menambahkan, pasca direlokasi warga Lingkunga Mapak ke hunian sementara sudah tidak ada lagi rumah yang berdekatan dengan bibir pantai. Berbeda halnya dengan Lingkungan Bagek Kembar. Warga yang sebelumnya direlokasi justru kembali lagi ke rumahnya. “Gelombang pasang kemarin itu, air laut masuk ke halaman rumah miliki warga,” katanya.
Cahya,juga Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram mengakui, gelombang pasang memiliki dampak luas bagi masyarakat, terutama nelayan tidak bisa melaut serta terganggunya aktifitas warga. Oleh karena itu, penanganan jangka panjang dan dinilai efektif adalah pembangunan jetty sehingga diharapkan pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai bisa mengintervensi secara langsung.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena cuaca ekstrem tidak bisa diprediksi. “Iya, kita harapkan tetap waspada karena sewaktu-waktu cuaca ekstrem bisa saja terjadi,” demikian kata dia. (cem)