Giri Menang (Suara NTB) – Koperasi Konsumen Giri Menang Dinas Pertanian berkiprah selama 25 tahun di Lombok Barat. Koperasi yang tergolong sehat dan berprestasi ini mampu mensejahterakan anggotanya dengan memiliki kekayaan yang terus meningkat mencapai Rp3,3 miliar pada tahun 2024.
Selain itu, Koperasi Konsumen Giri Menang yang ada di Dinas Pertanian ini juga berkontribusi bagi pemberdayaan petani dan UMKM di Lobar.
Melalui usaha yang dilaksanakan, yakni usaha Simpan Pinjam dan Waserda memberdayakan petani lokal dengan menyerap hasil pertanian para petani di Lobar untuk dijual di Waserda tersebut. Kamis, 9 Januari 2025 kemarin, Koperasi yang bermotto “Pengurus Amanah, Anggota Disiplin, Koperasi Maju” tersebut mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024 dihadiri Kadis Pertanian Damayanti Widyaningrum, Kadis Koperasi dan UKM M Hendrayadi, Ketua Koperasi Konsumen Giri Menang, Ni Wayan Sumartini dan ratusan anggota koperasi di Ujung Landasan, Gerung.
Dalam kesempatan itu, Kadis Koperasi menyampaikan dari hasil penilaian terhadap koperasi di Lobar, Koperasi Konsumen Giri Menang ini termasuk aktif dan sehat, karena pengurusnya cukup amanah ditambah kesadaran anggotanya yang tinggi.
“Perkembangan usahanya menjadi lebih bagus,” kata Hendra. Koperasi Konsumen Giri Menang ini sendiri transformasi dari Koperasi Pegawai Negeri (KPN) menjadi Koperasi Konsumen. Artinya, mereka menyadari posisi KPN tidak lebih baik dari Koperasi Konsumen karena menambah beberapa bidang usaha.
Secara umum tata kelola koperasi ini cukup bagus, kendati ada pasang surut, namun masih pada konteks yang sehat. Dari sisi kekayaan atau simpanan anggota yang tinggi itu ditambah adanya usaha baik Simpan Pinjam maupun Waserda. Tinggal bagaimana pengurus mensosialisasikan dan berupaya agar semua kebutuhan anggota sebisa mungkin dicukupi melalui Waserda. Sebab keuntungannya kembali ke anggota, sedangkan kalau belanja ke pasar modern atau di tempat lain keutungannya tidak kembali ke anggota.
Kadistan Lobar menyampaikan Koperasi Konsumen Giri Menang Dinas Pertanian ini berdiri sejak tahun 1999. Mulai saat itu pinjaman hanya Rp75 ribu, namun kini pinjaman bisa mencapai ratusan juta.
“Alhamdulillah koperasi ini berkembang dengan baik, neraca kekayaan tahun 2023 dari hasil RAT sebesar 2,7 miliar, sekarang untuk RAT tahun 2024 sudah 3,3 Miliar lebih jadi ada peningkatan 23 persen lebih,” kata Kadistan.
Koperasi ini banyak memiliki kegiatan baik di bidang usaha, permodalan, SDM dan sosial. Koperasi ini, selain bergerak di bidang berkoperasian seperti simpan pinjam, ada juga usaha yang mengakomodir produk petani. Salah satu usaha dari unit Waserda, koperasi menyiapkan beras bagi anggota koperasi dan bukan anggota (pegawai Distan). Setiap anggota wajib membeli beras minimal 10 kilogram per orang per bulannya. “Koperasi bekerjasama dengan petani binaan kami dan UMKM,” ujarnya.
Usaha Waserda ini sudah berjalan di empat kecamatan seperti Narmada, Lingsar, Kuripan, dan Gunungsari serta di kantor Distan sendiri. “Waserda nya ada di empat BPP, di situ dijual sembako dan produk petani serta produk UMKM binaan di masing-masing wilayah,” imbuhnya.
Petani menaruh produknya di masing-masing Waserda. Nantinya didorong tidak hanya sebatas beras, tetapi uga produk petani lainnya. Menurutnya pengurus maupun anggota koperasi ini kompak dan komitmen memajukan koperasi, sesuai semangat dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota.
Pada kegiatan RAT kali ini pun semua anggota hadir, sebanyak 140 orang. Sehingga koperasi ini pun masuk kategori sehat hasil penilaian Dinas Koperasi. “Tahun 2022 koperasi ini dapat juara koperasi berprestasi. Dan sudah dapat sertifikat sehat tahun 2024,” ujarnya.
Rencananya tahun ini Waserda akan ditambah di beberapa kecamatan lainnya, termasuk akan dilakukan pengadaan pakaian tenun untuk anggota. “Rencananya akan mengambil tenun Gumisa Lobar, sebelumnya kita koperasi juga beli tenun Lobar,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Giri Menang mengatakan, koperasi ini berkiprah selama 25 tahun, sejak berdiri tahun 1999 silam. Dari sisi kekayaan dan anggota terus bertambah. “Kekayaan dan anggota terus meningkat,” jelasnya.
Koperasi ini sempat mau kolaps pada tahun 2009, karena anggota tidak disiplin membayar iuran dan dengan semangat kebersamaan koperasi ini bangkit dan bangun kembali. Pada tahun 2024 lalu bertransformasi menjadi koperasi konsumen, karena mengacu pada UU Koperasi, yang mengharuskan memilih salah satu dari lima bentuk koperasi yang ada, akhirnya dipilihlah koperasi konsumen agar bisa lebih banyak bergerak dalam berbagai bentuk usaha.
“Unit usaha kita sekarang ada Simpan Pinjam dan Waserda,” kata dia. Banyak kelebihan bagi anggota yang masuk bergabung dengan koperasi ini, di antaranya anggota mendapatkan THR, asuransi pinjaman, dana duka bagi anggota dan anak istri yang masih menjadi tanggungan. Ada juga tali asih bagi anggota yg pensiun akan diberikan lagi tambahan 20 persen dari kekayaannya. Bagi peminjam aktif ada juga diberikan bagi hasil. Selain itu ada seragam gratis bagi semua anggotanya.
Koperasi juga aktif berkontribusi untuk kegiatan OPD dan Petani. Selain itu, koperasi mengakomodir beras petani Lobar untuk dijual kepada para anggota. “Kita juga membantu petani dan UMKM di Lobar,” imbuhnya.
Melalui unit usaha Waserda yang dibuka tahun 2022, beras petani dibeli dari modal koperasi untuk dijual ke anggota. Tahun ini, Waserda akan dibuka di beberapa kecamatan yang belum ada waserdanya seperti di Kecamatan Sekotong.
Ia menambahkan, dalam kegiatan RAT Tahun Buku 2024 ini hasil pertanggungjawaban pengurus telah diterima oleh anggota. Bahan RAT ini pun sudah dikirimkan ke semua anggota. Pada kegiatan RAT ini juga anggota diberikan Doorprize berupa uang tunai dan diberikan juga souvernir berupa jas hujan kepada semua anggotanya. “RAT ini untuk mempertanggung jawabkan kegiatan tahun 2024, dan menyampaikan rencana program tahun 2025,” imbuhnya.
Dalam pertanggungjawabannya, progam di berbagai bidang telah dilaksanakan. Seperti bidang organisasi, bidang usaha, bidang keuangan dan modal serta bidang sosial.
Jumlah kekayaan Koperasi, dari tahun 2022 hingga 2024 terdapat peningkatan yang signifikan. Tahun 2022 jumlah kekayaan Rp2,5 miliar lebih, naik pada tahun 2023 menjadi Rp2,7 miliar. Kemudian naik lagi jadi 3,3 Miliar lebih tahun 2024.
Dari sisi realisasi pengeluaran, Rp378 juta lebih dari rencana Rp393 juta lebih. Dan dari sisi pendapatan telah melampaui rencana Rp541 juta lebih, realisasi mencapai Rp688 juta lebih. Kemudian SHU tahun 2024 mencapai Rp275 juta lebih.
Untuk rencana tahun 2025, beberapa bidang tak jauh beda dengan program 2024. Di antaranya, memberikan voucher belanja di Waserda pada saat HUT koperasi. Waserda melayani anggota dan non anggota. Menambah Unit usaha Waserda antara lain di Sekotong. Mewajibkan setiap anggota untuk membeli beras minimal 10 kilogram perbulannya.
Ada juga Pasar Murah bagi anggota dan bukan anggota (masyarakat umum) saat HUT koperasi Giri Menang yang setiap tahunnya jatuh pada bulan April. Di bidang keuangan dan modal, memberikan pinjaman. Menambah modal dari pihak ketiga, menerima deposito dengan jasa 6 persen per tahun dan Simwa 150 ribu per bulan.
Kemudian di bidang sosial, pemberian santunan kematian untuk anggota dan anggota keluarga yang masih ditanggung. Memberikan tambahan THR kepada anggota. Pemberian doorprize kepada anggota. Pemberian tali asih 20 persen dari jumlah kekayaannya kepada anggota yang pensiun dan pemberian bantuan kepada tempat ibadah di BPP serta Distan. Pemberian insentif bagi pengelola waserda. Pemberian reward bagi waserda terbaik dan disamping itu juga ada beberapa program lain yang sudah disiapkan tahun 2025 ini. (her)