spot_img
Jumat, Januari 17, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANHasil akan Dirilis Februari, Sekolah Tidak Ikut ANBK Bersiap Terima Risiko

Hasil akan Dirilis Februari, Sekolah Tidak Ikut ANBK Bersiap Terima Risiko

Mataram (Suara NTB) – Rangkaian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2024 telah berakhir. Hasil ANBK 2024 akan dirilis pada bulan Februari 2025. Namun, ada sejumlah sekolah yang tidak mengikuti ANBK 2024, dan sekolah tersebut harus bersiap menerima risikonya.

Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto pada Kamis, 16 Januari 2025 menyampaikan, rilis hasil ANBK tahun sebelumnya biasanya dirilis pada bulan Februari. Ia mengungkapkan, masih ada sekolah yang tercatat tidak mengikuti ANBK 2024.

“Seingat saya masih ada satu-dua sekolah swasta yang namanya muncul di database Kemendikbudristek, sudah tidak aktif dan tidak ikut (ANBK),” ungkap Purni.

Sekolah yang tidak mengikuti ANBK tidak akan menerima rapor pendidikan. Di samping itu, sekolah tersebut juga tidak bisa mengikuti penilaian akreditasi sekolah.

“Sekolah yang tidak memiliki rapor pendidikan tidak akan bisa mengakses link (tautan) untuk mengunduhnya. Bila sekolah pada tahun yang sama ketepatan jadwal akreditasi, maka sekolah terancam tidak akan dapat diakreditasi,” ungkap Purni yang juga Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud NTB.

Mulai tahun 2025 ini, sekolah yang belum terakreditasi tidak dapat menerbitkan ijazah untuk peserta didiknya. “Hal ini sesuai Permendikbudristek terbaru terkait ijazah, disebutkan bahwa ijazah dapat dikeluarkan hanya oleh sekolah yang terakreditasi,” jelas Purni.

Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya.

Hasil asesmen tidak menjadi syarat lulus seperti ujian nasional sebelumnya. Asesmen nasional diperuntukkan untuk pemetaan pendidikan, pemetaan kualitas pembelajaran, dan pemetaan mutu siswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya hasil asesmen nasional akan menjadi salah satu referensi melakukan kebijakan layanan pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO