Praya (Suara NTB) – Pembangunan Jembatan Ngerapak yang menghubungkan Desa Kidang Kecamatan Praya Timur dengan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut, menjadi salah satu proyek fisik tahun 2024 yang gagal tuntas dikerjakan hingga akhir tahun kemarin. Jembatan tersebut diprediksikan baru akan selesai akhir bulan Februari mendatang. Melihat penting keberadaan fasilitas tersebut warga pun berharap pembangunannya tidak lagi molor.
“Kami sangat berharap dan meminta pembangunan jembatan ini bisa tuntas sesuai target waktu yang. Jangan molor lagi,” ujar Kepala Desa Kidang Tarnadi, kepada Suara NTB, Minggu, 19 Januari 2025.
Dikatakanya, keberadaan jembatan tersebut sudah lama dinanti oleh warga dua desa. Bahkan sejak awal tahun 1990-an silam, usulan pembangunan jembatan tersebut sudah dilakukan. Karena keberadaan jembatan tersebut akan mempermudah akses masyarakat kedua desa. Di mana warga tidak perlu mencari jalan memutar untuk pergi ke Desa Kidang atau sebaliknya ke Desa Bangket Parak.
Namun barulah pada tahun 2024 pembangunannya bisa dilaksanakan. Hanya saja, target penyelesaian di akhir tahun tidak bisa tercapai. Setelah musibah tanah longsor di sekitar area pembangunan jembatan terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi selama akhir tahun 2024 kemarin.
“Kita sebelumnya sudah mengumumkan ke warga kalau per tanggal 1 Januari 2025 jembatan sudah bisa dilalui. Tapi ternyata gagal, karena force mayor berupa longsor di area proyek,” jelasnya.
Pemerintah desa bersama warga memastikan tetap akan mendukung pembangunan jembatan tersebut. Supaya bisa selesai sesuai target yang ditetapkan. Agar keberadaannya bisa dirasakan manfaatnya oleh warga secepatnya. “Selama itu demi kepentingan dan kebaikan warga banyak, kita pasti dukung,” pungkas Tarnadi. (kir)