spot_img
Rabu, Januari 22, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEHendak Selamatkan Kuda, Syamsuddin Meninggal Terseret Banjir

Hendak Selamatkan Kuda, Syamsuddin Meninggal Terseret Banjir

SYAMSUDIN (52) warga Pajo Permai Desa Lepadi Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, ditemukan tidak bernyawa sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian, Selasa, 21 Januari 2025 sekitar pukul 11.45 wita. Ia ditemukan warga bersama tim Basarnas di balik tumpukan kayu dan bambu sisa banjir di tengah Sungai Desa Lepadi.

Musibah yang menimpa Syamsudin bermula ketika ia hendak menyelamatkan kudanya yang diikat di sekitar area bantaran sungai dan mulai digenangi banjir. Istrinya Siti Sukna (50) sempat mengingatkan untuk tidak mendekati bantaran sungai, karena banjir kian besar. Tapi keinginannya menyelamatkan kuda, membuatnya melompat untuk menyelamatkan kuda yang ada di balik sungai. “Begitu dia melompat (ke sungai), langsung tidak terlihat di tengah arus banjir,” kata Siti kepada warga menceritakan awal suaminya terseret arus banjir.

Informasi Syamsudin diseret arus banjir langsung menjadi perhatian warga sersama jajaran pemerintah, termasuk BPBD, Kepolisian, dan TNI. Sehingga Senin, 20 Januari 2025, langsung dilakukan pencarian. Karena arus banjir masih cukup besar, upaya pencarian tidak membuahkan hasil hingga hari semakin gelap. “Tadi (kemarin) pagi – pagi, kami bersama tim Basarnas melanjutkan pencarian. Kita juga sempat mencari di sungai Laju sebagai muara sungai Lepadi, tidak tidak ada,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Dompu, Yani Hartono, SP kepada wartawan, Selasa, 21 Januari 2025.

Jasad Syamsudin akhirnya ditemukan sekitar jam 11.45 Wita pada Selasa siang di balik ranting kayu dan bambu di Dusun Wera Desa Lepadi Kecamatan Pajo. Lokasi penemuan mayat ini, jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi pertama Syamsudin melompot ke sungai. Area penemuan mayat sudah berulang kali dicari warga bersama tim dengan fokus pencarian baju putih dan celana merah. “Setelah istrahat, kita kembali lagi di area itu, akhirnya ditemukan bersama warga dan Basarnas,” jelasnya.

Selain menyebabkan korban jiwa, banjir pada Senin sore juga menyebabkan lebih dari 100 unit rumah dan lebih dari 100 ha lahan pertanian warga terdampak. Di Desa Lepadi Kecamatan Pajo terdapat 50 unit rumah warga tergenang, dan sekitar 55 ha lahan padi yang mau dipanen terendam banjir. Begitu juga di Desa Mbawi Kecamatan Dompu. Ada sekitar 45 ha lahan pertanian yang baru ditanami padi, dan sekitar 50an rumah warga terendam banjir. “Yang parah terendam banjir itu di Mbawi. Selain pemukiman warga yang direndam banjir, tanaman padi itu terancam gagal tumbuh,” jelasnya.

Di Lepadi, pagar depan SMP IT Al Ihwan roboh diterjang banjir. Akibatnya, SMP yang menyatu dengan pondok ini ikut direndam banjir. “Kita masih melakukan pendataan untuk kepastian kerusakan dan korban terdampak banjir. Tapi bantuan tanggap darurat sudah disampaikan kepada warga,” katanya. (ula)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO