spot_img
Jumat, Februari 7, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEBanjir Terjang Dompu dan Bima, Satu Korban Meninggal, 4.088 KK Terdampak

Banjir Terjang Dompu dan Bima, Satu Korban Meninggal, 4.088 KK Terdampak

Dompu (Suara NTB) – Banjir bandang menerjang Kabupaten Bima, Senin, 20 Januari 2025. Sebanyak 4.088 kepala keluarga (KK) dan ribuan hektare lahan pertanian hingga komplek Kantor Bupati Bima terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima. Sementara, banjir juga menerjang Kabupaten Dompu. Satu korban bernama Syamsudin (47), warga Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, ditemukan meninggal setelah terseret air bah. Selain itu, lebih dari 100 unit rumah dan lebih dari 100 hektare lahan pertanian terdampak.

‘’Data yang terangkum sampai saat ini, sebanyak 4.088 KK, ribuan hektare lahan pertanian dan tambak terdampak. Bahkan kompleks Kantor Bupati dan Masjid Agung pun ikut terendam,’’ ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, di Bima, Selasa, 21 Januari 2025.

Ia menyebutkan, banjir ini mengakibatkan 11 desa di enam kecamatan di Kabupaten Bima terendam. Banjir ini disebabkan curah hujan lebat atau tinggi yang juga disertai petir dan angin kencang. ‘’Kondisi ini berlangsung Senin sore dari pukul 14.45 Wita hingga menjelang magrib,’’ ujarnya.

Huda menuturkan, kondisi itu kemudian menyebabkan banjir dan tanah longsor. “Ada 10 desa di 5 kecamatan terendam banjir dan 1 desa di Kecamatan Belo berdampak longsor,” ujarnya. BPBD Kabupaten Bima terus berupaya melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, Polsek, Koramil, dan desa setempat.

‘’Tujuannya agar pihak terkait melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak,’’ ujarnya.

Ia mengatakan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait mengenai dampak dan penanganan serta kewenangannya. “Kebutuhan yang mendesak saat ini bantuan logistik dan air bersih,” katanya.

Ia mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem serta bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor.

“Kalau menemukan dampak bencana-bencana itu agar segera melapor langsung ke BPBD, kantor camat, kantor desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas setempat,’’ katanya.

Sementara di Dompu dilaporkan, warga asal Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, dilaporkan hilang terseret arus banjir pada Senin (20/1) akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

“Korban terseret arus banjir bernama Syamsudin (47) itu ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di tengah arus sungai oleh tim SAR sekitar pukul 12.30 Wita,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dompu Yani Hartono, Selasa kemarin.

Menurutnya, penemuan jenazah ini menjadi heboh, hingga warga berbondong-bondong datang ke lokasi melihat langsung proses evakuasi korban. ‘’Usai dikeluarkan dari sungai, jenazah kemudian dibungkus pakai kantong plastik dan di evakuasi ke rumah duka,” jelas Yani.

Sebelumnya, puluhan warga bersama tim gabungan dari TNI, Polri, Tim SAR dan BPBD menyisir aliran dan bantaran sungai guna mencari keberadaan korban. Tim sempat membongkar tumpukan sampah dan gundukan batangan kayu.

Aktivitas itu dilakukan, sejak Senin sore hingga siang kemarin dan jenazah Syamsudin ditemukan di tengah arus sungai. Sebagai informasi, korban terseret arus banjir saat hendak memindahkan kuda miliknya yang diikat di sekitar bantaran seberang sungai. Peristiwa tragis itu, disaksikan langsung oleh istrinya. (ant/ula)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO