spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIWaspada, Penipuan Layanan Validasi KTP Bisa Menguras Rekening Korban

Waspada, Penipuan Layanan Validasi KTP Bisa Menguras Rekening Korban

Mataram (Suara NTB)-Penipuan dengan modus mengatasnamakan validasi KTP digital kian marak, fenomena ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
Pelaku memanfaatkan program pemerintah yang sedang mendorong digitalisasi data kependudukan sebagai kedok untuk melancarkan aksi mereka.

Mula-mula, modus ini dimulai dengan pelaku menghubungi korban melalui telepon atau pesan instan. Mereka mengaku sebagai petugas resmi dari instansi pemerintah, seperti Dukcapil, dan menyampaikan bahwa korban perlu melakukan validasi KTP digital agar data mereka tetap aktif. Dengan gaya bicara yang meyakinkan, pelaku bahkan menyebutkan beberapa informasi pribadi korban untuk menambah kredibilitas. Seperti nama lengkap, Alamat lengkap calon korban, bahkan NIK.

Langkah yang umumnya dilakukan, diantaranya, pelaku meminta korban memberikan data-data pribadi, seperti nomor KTP, tanggal lahir, dan nomor telepon. Tidak jarang, mereka juga meminta kode OTP yang dikirimkan ke ponsel korban dengan dalih sebagai proses verifikasi.
Pelaku juga meminta video call langsung untuk merekam wajah, dan sidik jari. Untuk meyakinkan korban, pelaku menawarkan bantuan langsung dalam proses aktivasi melalui aplikasi perbankan atau e-wallet. Tanpa disadari, korban diarahkan untuk memberikan akses login ke rekening atau aplikasi keuangan mereka.

Setelah mendapatkan akses, pelaku dengan cepat menguras dana di rekening korban. Beberapa korban bahkan kehilangan tabungan mereka hanya dalam hitungan menit.

Tanda-tanda penipuan ini, pelaku mendesak korban untuk segera memberikan informasi pribadi atau kode OTP. Komunikasi dilakukan melalui saluran yang tidak resmi, seperti WhatsApp atau SMS pribadi, bukan nomor resmi instansi pemerintah. Pelaku meminta korban mengunduh aplikasi tertentu atau mengakses situs yang mencurigakan.

“Case penipuan yang sama terjadi juga di Surabaya. Rekan saya terkuras tabungannya hingga 600 juta ketika menginqtal.aplikasi dukcapil dan seluruh data pribafinya terhacker,” ujar salah satu sumber.

Sumber lainnya di Mataram juga menyebut mendapat telepon dari orang yang mengatasnamakan diri petugas Dukcapil. Dalam rangka pembaharuan KTP. Namun, nahasnya, rekening korban dikuras Rp30 juta. Dan tersisa hanya Rp100 ribu.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Made Adiyasa juga menyampaikan pengalamannya di telepon hingga 4 kali oleh orang tidak dikenal.

“Saya ikuti semua kata mereka tapi begitu tau kalau pake iphone, dia langsung bilang aplikasi Pemerintah Kota Mataram ini tidak atau belum mendukung untuk system operasi iphone. Jadi pengkinian KTP digitalnya batal kemarin,” katanya, Jumat, 24 Januari 2024.

Pemerintan Kota Mataram juga telah merilis imbauan agar masyarakat waspada terhadap modus penipuan dengan mengatasnamakan petugas Dukcapil Kota Mataram untuk aktivasi IKD (Identitas Kependudukan Digital). Aktivasi dapat dilakukan secara langsung di akun resmi Dukcapil Mataram, atau datang langsung kantor Dukcapil Mataram. Tidak dipungut biaya apapun.
Sebelumnya, Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri juga menyampaikan imbauan agar masyarakat tidak memberikan data pribadi apapun kepada petugas yang mengatasnamakan diri tengah melakukan validasi IKD.

Beberapa tips yang direkomendasikan untuk menghindari penipuan ini diantaranya, abaikan panggilan atau pesan yang mencurigakan. Jangan panik jika ada yang mengaku petugas Dukcapil. Laporkan ke kanal pengaduan resmi Ditjen Dukcapil. Dan verifikasi langsung ke kantor Dukcapil setempat.(bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO