spot_img
Minggu, Januari 26, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMSebelas Puskesmas akan Dijadikan e-BLUD

Sebelas Puskesmas akan Dijadikan e-BLUD

Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 11 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kota Mataram akan dijadikan elektronik badan layanan umum daerah (e-BLUD). Sistem ini dinilai akan mempermudah pelayanan serta mendorong transparansi dan akuntabilitas pelaporan administrasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan ditemui pada, Jumat, 24 Januari 2025 menjelaskan, pembentukan puskesmas menjadi badan layanan umum daerah telah berjalan sejak tahun 2024. Berbagai sistem telah digunakan termasuk Forsa BLUD merupakan aplikasi yang dirancang oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan untuk membantu pengelolaan keuangan puskesmas. Aplikasi Forsa BLUD bagian dari transformasi sistem akuntansi.

H. Emirald Isfihan. (Suara NTB/cem)

Di tahun 2025, pihaknya akan menerapkan elektronik BLUD di sebelas puskesmas di Kota Mataram. Pendampingan dari Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. “Hari ini (kemarin,red) tim berangkat ke UI untuk pendampingan dalam upaya mencoba menerapkan e-BLUD,” jelasnya.

Sistem e-BLUD bertujuan mempermudah laporan, managerial serta kinerja di puskesmas. Emirald enggan memberikan penjelasan secara detail mengenai sistem e-BLUD tersebut, karena teknisnya akan dipaparkan oleh tim yang mengawal aplikasi tersebut. Namun demikian, sistem ini dibangun untuk memberikan kemudahan, membangun keterbukaan dan lain sebagainya, agar BLUD puskesmas ini memberikan pelaporan dalam sistem keuangan yang lebih baik. “Bahkan tahun ini, kita juga berharap Laboratorium Kesehatan Masyarakat juga dijadikan BLUD sesuai arahan Pak Wali,” jelasnya.

Pelaksanaan BLUD di sebelas puskesmas akan dievaluasi oleh Inspektorat, Badan Keuangan Daerah, serta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan serta Badan Pemeriksa Keuangan. Yang penting kata dia, laporan keuangan dan administrasi lainnya telah diselesaikan menggunakan sistem BLUD.

Emirald menegaskan, pembentukan BLUD tidak semata-mata mencari keuntungan termasuk kemandirian. Kemandirian membutuhkan waktu yang panjang apalagi sistem pembayaran di puskesmas bersumber dari kapitasi. “Sebenarnya ini hanya mengalihkan antara pelaporan konvensional ke BLUD. Pelaporannya sama termasuk nilai kapitasi pun tidak berubah,” ujarnya.

Penerapan e-BLUD dipastikan ditopang dengan sumber daya manusia yang mumpuni di puskesmas. Sebab, pendampingan telah dilakukan dengan melibatkan bendahara dan pengelola barang sehingga mereka memiliki kemampuan mumpuni untuk beradaptasi. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO