spot_img
Rabu, Februari 5, 2025
spot_img
BerandaHEADLINETren Pendakian Rinjani Meningkat, Aspek Kebersihan Jadi Fokus di 2025

Tren Pendakian Rinjani Meningkat, Aspek Kebersihan Jadi Fokus di 2025

Mataram (Suara NTB) – Tren pendakian di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) meningkat setiap tahun pasca-pandemi. Misalnya selama 2023, jumlah kunjungan mencapai sekitar 140 ribu orang, kemudian di tahun 2024 sebanyak 189 ribu wisatawan yang mendaki Rinjani. Angka ini naik sekitar 64 persen dari tahun sebelumnya.

Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan, karena magnet Rinjani semakin tinggi, maka sangat diperlukan konsep wisata berkelanjutan. Sehingga di tahun 2025 ini konsep pendakian yaitu dengan mengedepankan kebersihan. Setelah pendakian Rinjani dibuka awal April tahun ini, para pendaki diminta tak membawa barang-barang plastik sekali pakai ke atas gunung serta membawa turun sampahnya secara disiplin.

“Pengunjung akan membawa sampah balik saat turun, kemudian menggunakan wadah khusus. Ini  menjadi evaluasi kedepan bagaimana zero waste tetap berjalan dan maksimal,” kata Yarman kemarin.

Terkait dengan pengelolaan sampah di seluruh kawasan TNGR, pihaknya sudah bertemu dengan Kades Sajang dan berdiskusi terkait dengan pentingnya dibangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Diharapkan ada dukungan dari Pemda Lombok Timur dan Pemprov NTB untuk merealisasikan TPST guna mendukung aspek pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan wisata di TNGR dan sekitarnya.

Menurut Yarman, pihaknya sudah menerapkan sistem e-ticketing dalam pemesanan pendakian Rinjani sejak tahun 2019. Sejak pemberlakuan sistem elektronik tersebut, pembelian sampai pelaporan sudah tersaji dengan lengkap, termasuk data pendakian juga tersedia.

Selain wisata pendakian, di TNGR juga terdapat 21 wisata non pendakian yang bisa menjadi pilihan masyarakat dalam berwisata. Antara lain Air Terjun Tiu Ngumbak, Otak Kokok Joben (Joben Eco Park), Telaga Biru, Gunung Kukus, Air Terjun Mayung Polak, Sebau, Savana Propok, Air Terjun Mangku Sakti dan lainnya. Secara bertahap, wisata non pendakian juga menerapkan pemesanan tiket secara online lewat aplikasi e-Rinjani.

Untuk diketahui, di TNGR terdapat sebanyak 189 trekking organizer (TO), 458 orang guide, dan lebih dari 800 porter. Namun saat ini pendakian Rinjani masih ditutup dari 1 Januari hingga 2 April 2025. Penutupan di awal tahun itu sebagai bentuk kepedulian terhadap alam, memberikan waktu bagi gunung Rinjani untuk pulih serta melindungi para pecinta gunung dari risiko yang tak terduga.(ris)

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO