spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWADiterjang Puting Beliung, Empat Rumah di Sumbawa Rusak

Diterjang Puting Beliung, Empat Rumah di Sumbawa Rusak

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Empat unit rumah di Desa Ropang dan Labuhan Kurus rusak ringan hinga berat di bagian atap akibat diterjang angin puting beliung dengan durasi sekitar 10 menit, Sabtu, 8 Februari 2025 sekitar pukul 14.00 wita

“Kami sangat bersyukur tidak ada korban jiwa akibat bencana alam, kami juga sudah melaporkan kejadian itu Bupati untuk dilakukan penanganan lebih lanjut, ” Kata pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Nurhidayat, kepada Suara NTB, Senin, 10 Februari 2025.

Dayat pun merincikan, berdasarkan data total empat rumah di dua desa yang terdampak kerusakannya cukup bervariasi. Bahkan salah satu rumah dinas dokter di kecamatan Ropang juga rusak parah di bagian atap.

“Total rumah yang terdampak ada empat unit, sementara untuk kerugian materil akibat bencana tersebut saat ini sedang kami kalkulasikan,” ujarnya.

Diakuinya, memang dalam beberapa hari terakhir angin kencang disertai hujan selalu terjadi di wilayah setempat dengan durasi sekitar 10-15 menit. Akibat kondisi tersebut tidak sedikit juga rumah warga yang rusak karena diterbangkan angin.

“Kami sedang melakukan kajian akibat kerusakan akibat angin tersebut untuk kita lakukan penanganan lebih lanjut, ” ujarnya.

Dayat turut mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hidrometeorologi, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan deras di wilayah Sumbawa. Apalagi sudah ada beberapa kejadian baik itu angin puting beliung maupun banjir bandang yang mengakibatkan adanya korban jiwa.

“Kami mengingatkan warga yang beraktivitas untuk lebih berhati-hati dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika terjadi bencana untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan,” tukasnya.

Bibit Siklon

Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk tiga hari kedepan terhitung dari 10 sampai 13 Februari 2025. Kondisi ini menjadi dampak dari munculnya fenomena lain yaitu Bibit Siklon Tropis Invest 96S.

Kemunculan bibit siklon tropis ini memicu ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah perairan selatan NTB. Sementara untuk jalur penyeberangan Selat Lombok dan Selat Alas masih tinggi berkisar antara 1,25 sampai 4 meter.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Satria Topan Primadi saat dikonfirmasi melalui WhatsApp di Mataram, Senin, 10 Februari 2025.

Ia menjelaskan, fenomena Bibit Siklon Tropis Invest 96S terjadi disekitar perairan sebelah barat Australia yang menyebabkan konvergensi  atau perlambatan kecepatan angin khususnya di wilayah atas pulau Lombok dan Sumbawa.

Dengan adanya perlambatan angin, kata Topan Primadi, awan konvektif terhitung banyak di atas wilayah NTB. Situasi ini membawa pengaruh pada kelembaban udara juga dikategorikan basah di berbagai lapisan sehingga untuk potensi hujan lebat masih dibilang cukup banyak.

Selain faktor kemunculan fenomena baru, kondisi dinamika atmosfer ini juga didukung oleh fenomena La Nina yang saat ini masih aktif.

Pihaknya juga mengungkap adanya potensi peningkatan pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulunimbus) di beberapa wilayah NTB. Wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang pada periode 10 – 13 Februari 2025.

Kondisi cuaca ekstrem juga mempengaruhi tinggi gelombang laut. Pihaknya menuturkan saat ini masih dalam level waspada, sekitar 1,25 sampai 4 meter.

“Ini cukup membahayakan terutama bagi perahu perahu nelayan, dan juga untuk wilayah selatan NTB. Imbauan juga kami berikan kepada kapal-kapal yang melintas di wilayah perairan selatan NTB,” ungkapnya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana agar terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat. Bekerjasama dengan stakeholder terkait menjadi langkah antisipasi terhadap dampak yang dapat terjadi, seperti banjir, banjir bandang, banjir Rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang. (ils/nia)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO