spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANRisiko Gangguan Mental Meningkat, Pemuda Diajak Bijak Menggunakan HP

Risiko Gangguan Mental Meningkat, Pemuda Diajak Bijak Menggunakan HP

Mataram (Suara NTB) –  Risiko gangguan kesehatan jiwa tengah menghantui pemuda dan remaja saat ini. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB mengajak kaum muda agar bijak dalam menggunakan ponsel atau Handphone (HP).

Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (Simkeswa) 2024, pada kelompok usia 15 sampai dengan 19 tahun, sebanyak 146 remaja di NTB mengalami penyakit gangguan mental. Dengan jenis penyakit terbanyak yang dialami adalah skizofrenia dan gangguan psikotik kronik.

Pemicu gangguan kesehatan mental itu diduga karena penggunaan HP secara berlebihan. Kepala Dispora NTB, Drs. Tri Budiprayitno, M.Si., mengatakan, mesti ada ketentuan penggunaan HP. Terutama, penggunaan HP di kalangan remaja yang berstatus pelajar.

“Saya dapat informasi, misalnya dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang merancang ketentuan terkait batasan-batasan penggunaan HP khususnya para pelajar,” katanya, ditemui di Mataram, Selasa, 11 Februari 2025.

Selain itu, ketika berada di rumah, orang tua punya kewajiban untuk mengontrol anak dalam menggunakan HP-nya. Kendati demikian, dirinya juga tak menafikan kebutuhan HP bagi para remaja. Terlebih mereka yang statusnya masih seorang pelajar. Maka dari itu, ia meminta supaya bijak dalam melihat persoalan ini.

“Beberapa penugasan-penugasan oleh guru itu juga ada memerlukan hal teknologi seperti HP,” jelasnya.

Tri juga mengatakan bahwa dunia sekarang berada dalam genggaman. Asal para pemuda dapat mengatur dan menggunakannya dengan bijak. “Intinya, HP ini di satu sisi bisa memberikan manfaat. Namun, kalau kalau digunakan untuk hal-hal yang tidak pantas, tentu mudarat yang didapat,” ujarnya.

Tri mengatakan, Dispora NTB sudah memetakan beberapa sektor yang terkait dengan pengelolaan kepemudaan. Ia juga mengajak para pemuda untuk turut aktif dalam kegiatan-kegiatan positif.

Ajakan serupa juga ia sampaikan kepada pihak-pihak terkait untuk ikut berkolaborasi dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi pemuda saat ini. Menurutnya, persoalan pemuda tidak bisa dikerjakan oleh satu pihak saja. Ia berpesan agar para pemuda dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk hari depan. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO