Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan kegiatan Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Pondok Pesantren (Ponpes) Dea Malela, Sumbawa, Jumat, 14 Februari 2025. Kegiatan ini menyasar siswa asing tingkat SMP dan SMA.
Total peserta berjumlah 19 siswa yang berasal dari berbagai negara, seperti Thailand, Rusia, Taiwan, dan Pakistan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemelajar BIPA. Pembelajaran BIPA kali ini berfokus pada pembelajaran kata dan morfologi.
Aliyan Khan, siswa yang berasal dari Pakistan, masih sering mengalami kesulitan membedakan kata kerja dasar dan kata kerja berimbuhan me-. Orang asing yang belajar bahasa Indonesia memang memiliki kecenderungan sulit ketika bertemu kata berimbuhan.
Zamzam Hariro, sebagai pengajar BIPA Balai Bahasa NTB, menjelaskan fungsi dari imbuhan, “Imbuhan digunakan untuk mengubah kata dasar menjadi kata kerja. Imbuhan me- memiliki beberpa bentuk, seperti meny-, mem,- dan men-,” jelasnya.
Ia pun menambahkan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah dan situasi penggunaannya.
Zamzam Hariro juga mengajak para peserta bermain tebak-tebakan. Tebak-tebakan seputar pengetahuan umum tentang Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar para siswa asing lebih mengenal Indonesia sehingga belajar bahasa Indonesia lebih menyenangkan.
Para siswa tampak senang belajar bahasa Indonesia. Tashreef, seorang siswa dari Thailand, mengungkapkan rasa senangnya belajar bahasa Indoenesia. Ia merasa cukup mudah belajar bahasa Indonesia.
Ia berharap kelak dapat menjadi guru ataupun dosen bahasa Indonesia di negara asalnya. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa bahasa Indonesia memiliki tingkat keberterimaan yang cukup tinggi di dunia internasional. (ron)