spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATDekatkan Pelayanan, Dukcapil Lobar Menginap Layani Adminduk Warga Terpencil Pengantap

Dekatkan Pelayanan, Dukcapil Lobar Menginap Layani Adminduk Warga Terpencil Pengantap

Giri Menang (Suara NTB) – Di tengah OPD lingkup Pemkab Lombok Barat libur bekerja pada hari Minggu, justru Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) turun melayani masyarakat daerah terpencil di Desa Persiapan Pengantap Kecamatan Sekotong. Tim Dukcapil turun melayani pengurusan berbagai keperluan Administrasi Kependudukan (Adminduk) warga melalui program “datang-layani”.

Pantauan media, ratusan Warga Desa Persiapan Pengantap berkumpul di Kantor Desa, Minggu (16/2/2025). Mereka tampak kegirangan dan antusias berbondong-bondong membawa berkas-berkas ke Kantor Desa untuk mengurus keperluan Adminduk yang dilayani Tim Dukcapil. Warga merasa terbantu, bisa lebih dekat mengurus Adminduk. Mereka tak perlu jauh-jauh mengurus ke Kantor Dukcapil di Gerung atau kantor camat.

Pelayanan Adminduk ini juga dihadiri oleh anggota DPRD Lobar dapil Sekotong Lembar H Sahwan. Warga setempat Marwin mengatakan bahwa, pelayanan semacam ini sangat membantu mengurus berbagai keperluan Adminduk terutama yang ada di daerah terpencil.

“Ini gerakan yang luar biasa yang dilakukan Pemdes kerja sama dengan Dukcapil,” kata dia.

Dari sisi administrasi dan kecepatan layanan, jika warga ke kantor Dukcapil kerap kali kurang dari sisi berkas sehingga harus bolak-balik mengurusnya. Dengan pelayanan turun ke desa, administrasi yang kurang tersebut bisa diurus dan selesai di tempat. Ia pun berharap agar pelayanan semacam ini perlu dilakukan secara berkala.

Kadis Dukcapil Lobar H Saepul Ahkam mengatakan, pelayanan di Desa Persiapan Pengantap ini melayani semua jenis produk. Produk itu antara lain Akta Kelahiran, penggabungan KK, perekaman e-KTP yang nanti hasil pencetakan ketika semua produk ini selesai dua minggu. Kemudian diantarkan dan diserahkan ke warga.

Ahkam menduga di daerah itu ada sekitar 700 lebih warga tidak tertib Adminduk. Hal ini juga menyebabkan pihaknya turun pelayanan ke daerah itu. Pelayanan ini dilaksanakan selama dua hari (Minggu dan Senin), mengingat kuantitas warga yang terpencar sehingga pihaknya ingin memberikan keleluasaan bagi warga dan jajarannya, berupa kemudahan untuk dapat pelayanan.

“Sehingga kita jadwalkan dua hari (Minggu dan Senin) hari ini full dari pagi sampai sore, kalau ada malam mau datang dilayani maka kami layani,” imbuhnya.

Pelayanan dilanjutkan pada Senin dari pagi sampai sore. Ia dan jajarannya berjumlah 20 orang menginap di kantor desa atau di rumah warga untuk melayani warga setempat. “Kalau pun kami menginap di kantor desa ini ndak masalah, kami terbiasa melayani dengan datang ke masyarakat, kalaupun menginap dalam rangka menertibkan Adminduk ya kita jalani,” imbuhnya.

Menurut Ahkam, pihaknya menginap karena banyak Adminduk warga yang bermasalah perlu ditertibkan. Berdasarkan buku induk, disinyalir ada 700 jiwa adminduknya perlu tertibkan. Selain itu pertimbangannya, daerah sasaran tersebut jangkauannya jauh. Perjalanan saja memakan waktu 1,5 jam. Kalau kembali ke kantor lalu datang lagi untuk buka pelayanan maka memakan waktu.

“Ini juga bagian dari cara kami memberdayakan warga juga, yang penting kami menjaminkan seluruh produk dari kantor baik melalui pelayanan turun langsung dan di kantor (sehari-hari), tidak ada biaya. Gratis,” tegasnya.

Dari temuannya dalam pelayanan warga setempat, ditemukan banyak Adminduk warga yang bermasalah. Rata-rata yang bermasalah akibat perkawinan yang menimbulkan kerancuan dalam pendataan anak. Untuk persoalan semacam ini perlu dilakukan penertiban peristiwa-peristiwa pernikahan mereka.

Kedua, tentu akibatnya menerbitkan akta kelahiran anak. Pihaknya juga berusaha agar data-datanya sesuai dengan data sekolah atau dapodik. Pihaknya pun akan kerja sama dengan Dibud. Termasuk bekerja sama dengan Dikes dan BPJS Kesehatan untuk melakukan sinkronisasi.

Soal harapan warga agar layanan ini dibuka berkala, pihaknya mengagendakan untuk melayani desa persiapan Belongas. Awalnya pelayanan di Pengantap ditunda hingga penetapan desa definitif. Namun penertiban Adminduk itu tidak bisa menunggu waktu.

Sementara itu, Kades Persiapan Pengantap, Saidi mengatakan bahwa pelayanan Adminduk bagi warganya kerja sama dengan Dukcapil.

“Alhamdulillah antusiasme warga sangat tinggi. Karena Seminggu sebelum kegiatan ini kami sudah lakukan sosialisasi, melibatkan semua Kadus, perangkat desa dan Forkopimcam pun hadir. Dan langsung dihadiri kadis dukcapil, Sekdis, Kepala UPT dan jajaran,” kata dia.

Semua warga dari tujuh dusun di DSP Pengantap berbondong-bondong untuk ikut layanan Adminduk. Tujuh dusun itu terdiri dari Pengantap, Bange, Pangsing, Bengkang, Eyat Polak, Kebeng dan Berami Daneng.

Sementara itu, Anggota DPRD Dapil Sekotong Lembar H. Sahwan mengatakan, pelayanan Adminduk bagi warga Pengantap memang sangat diharapkan oleh warga setempat, termasuk khususnya Sekotong. Sebab beberapa waktu terakhir ditemukan banyak dokumen Adminduk yang dianggap bermasalah. “Baik yang tumpang tindih dan tak sesuai data warga di lapangan,” katanya.

Politisi Demokrat ini bahkan menemukan beberapa dokumentasi Adminduk warga yang justru merugikan warga terutama anak-anak, karena Adminduk bermasalah. Sehingga dengan Dukcapil turun sangat membantu memberikan solusi bagi warga yang kesulitan mendapatkan Adminduk. Sebab terkadang warga tak mampu mendapatkan solusi sendiri karena berbagai faktor. “Dengan kehadiran Dukcapil turun ke desa untuk percepatan Adminduk sangat membantu warga,” imbuhnya.

Ia sendiri turun memantau pelayanan Adminduk kendati itu bukan sektor komisinya di Komisi IV. Namun ia berkewajiban sebagai anggota DPRD dapil Sekotong-Lembar untuk mendukung desa membantu warga dalam mendapatkan pelayanan Adminduk. (her)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO