Dompu (Suara NTB) – Pemilihan anggota legislatif pada Februari 2024 dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 disebut memberi kontribusi besar atas penurunan kemiskinan di Dompu. Sementara pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu terus meningkat sejak 2021 dengan ketimpangan yang terus mengecil.
Hal itu disampaikan Dr. Dodo Kurniawan, ME Ketua STKIP YAPIS Dompu kepada Suara NTB saat dihubungi, Selasa, 18 Februari 2025. Dikatakan dokter ekonomi ini, 40 persen pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu dipengaruhi dari sektor pertanian secara umum. Tapi selama 2024, sektor pertanian mengalami gejolak dari penurunan harga komoditi jagung.
“Sehingga penurunan angka kemiskinan ini salah satu penyebabnya adalah dipengaruhi oleh Pileg dan Pilkada,” kata Dr. Dodo.
Yang menarik, kata Dr. Dodo, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu terus meningkat sejak 2021 sebesar 1,68 persen, 2022 sebesar 2,95, dan 2023 sebesar 3,17. Gini Rasio atau ketimpangan pendapatan antara masyarakat tembus 0,331 pada 2023 dari 0,360 pada tahun 2021. “Itu artinya, hampir mendekat kategori yang tinggi,” katanya.
Kendati demikian, Dr. Dodo Kurniawan menyampaikan apresiasinya kepada semua elemen atas peningkatan IPM Kabupaten Dompu. Penentu IPM juga mengalami perbaikan seperti pendapatan Masyarakat, Tingkat Kesehatan, dan pengetahuan juga meningkat.
“Dari tiga indikator yakni rata – rata lama sekolah, umur harapan hidup dan pengeluaran per kapita, secara umum fenomena yang terjadi sepanjang tahun 2024 adalah meningkat pendapatan masyarakat dengan adanya kontestasi politik baik legislatif maupun eksekutif, sehingga mendorong peningkatan akses ke fasilitas kesehatan dan Pendidikan,” ungkapnya.
Pada sisi rata – rata lama sekolah, juga mengalami perbaikan dengan adanya kesadaran untuk menempuh pendidikan tinggi. Baik ke luar daerah dan lebih – lebih di dalam daerah, sehingga meningkatkan rata – rata lama sekolah. (ula)