Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk berbagai pelatihan kerja sebagai upaya percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem di kota itu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, H. Rudi Suryawan, di Mataram, Selasa, mengatakan dengan anggaran itu telah disiapkan empat jenis pelatihan kerja yakni pelatihan tata boga, bengkel las, perbaikan mesin pendingin, dan tata rias.
“Kami targetkan pelatihan tersebut akan menyasar sebanyak 128 orang,” katanya.
Anggaran untuk pelaksanaan empat pelatihan sebesar Rp1 miliar tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.
Menurutnya, sebanyak 128 orang target sasaran itu terbagi masing-masing 32 orang untuk empat jenis pelatihan tersebut. Jumlah peserta pelatihan kerja tahun ini, diakuinya, berkurang dari tahun sebelumnya sebanyak 160 orang atau 40 orang pada setiap jenis pelatihan.
Pengurangan itu terjadi, karena adanya penambahan waktu pelaksanaan yang biasanya 10 hari, mulai tahun ini dilaksanakan menjadi 20 hari dan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Dasan Cermen, Mataram.
“Tambahan waktu pelatihan diharapkan peserta memiliki keahlian yang mantap dan bisa langsung membuka usaha sendiri setelah selesai pelatihan,” katanya.
Apalagi setelah pelatihan, semua peserta akan mendapatkan berbagai peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pelatihan yang diikuti. Peralatan itu sebagai modal dasar untuk membuka lapangan usaha secara mandiri.
Sementara untuk target sasaran pelatihan itu diprioritaskan bagi para pencari kerja, Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan warga yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem.
Untuk pelaksanaan, katanya, empat pelatihan tersebut dijadwalkan mulai pada Juni 2025 secara bertahap dan saat ini dalam tahap persiapan administrasi dan dokumen lainnya, termasuk untuk tahap rekrutmen calon peserta yang akan dilakukan secara daring dan luring dari usulan 50 kelurahan se-Kota Mataram.
“Jika peminat di masing-masing pelatihan melampaui kuota, kami akan lakukan seleksi dengan skala prioritas sesuai kriteria yang ada,” katanya. (ant)