spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATSasar 16.062 Siswa, Dikbud Lobar Turun Pantau Pemberian MBG di Sekolah-sekolah

Sasar 16.062 Siswa, Dikbud Lobar Turun Pantau Pemberian MBG di Sekolah-sekolah

Giri Menang (Suara NTB) – Tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat turun memantau pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah yang ada di daerah setempat. Hasil pantauan Dikbud, belum ditemukan kendala atau persoalan yang bisa menggambat Program ini di bawah. Dimana hingga saat ini di Lobar sebanyak 16.062 anak yang disasar MBG tahap awal.

Kadis Dikbud Lobar Maad Adnan mengatakan pelaksanaan program MBG di Lobar telah dimulai tanggal 17 Februari. “Menyasar 7 kecamatan melalui 7 SPPG,”terang Maad, Selasa, 18 Februari 2025. Tujuh kecamatan itu terdiri kecamatan Lingsar dengan SPPG Yayasan Lombok Islamic School, Kecamatan Kediri dengan SPPG Yayasan Nusrul Habib NW Buntage, Kecamatan Labuapi dengan SPPG yayasan Yayasan Nusrul Habib NW Buntage, Kecamatan Kuripan dengan yayasan Nasrul Habib NW Buntage, Kecamatan Lembar yayasan Nujmul Huda Batu Samban dan kecamatan Narmada dengan Yayasan Al-Faham Sakkaki Umar dan kecamatan Gerung dengan Yayasan Nasrul Habib NW Buntage.

Sasaran program ini mulai dari TK, SD dan SMP. Seluruh anak di Lobar yang disasar sebanyak 16.062 siswa, terdiri dari TK 895 anak, SD sebanyak 9.9870 dan SMP 5.297 siswa. Dengan rincian, kecamatan Lingsar menyasar 1.926 siswa. Kediri 2.813 siswa. Labuapi sebanyak 1.574 siswa. Kuripan 2.322 siswa. Lembar sebanyak 1.360 siswa. Narmada 3.069 siswa. Gerung sebanyak 2.998 siswa.

Secara umum kata dia dari hasil pantauannya di SMP 1 Narmada, SDN 1 Batu Kumbung dan SDN 1 Lingsar,  pelaksana MBG berjalan lancar. Kalau terkait kendala-kendala, misalnya ada yang terlambat datang paket makanan, karena hari pertama. Namun pada hari kedua, kendala ini sudah dibenahi. Menu makanan kelas bawah (kelas 1,2,3) disamakan dengan TK. Lebih sedikit porsinya. Sedangkan kelas atas (4,5,6) sama dengan SMP, porsi yang diberikan lebih banyak. Kemudian pendistribusian, berjalan lancar.

“Dan yang kami syukuri,tidak meninggalkan (menyisakan) sampah, karena anak-anak selesai makan ditaruh di wadah,”jelasnya. Kemudian wadah tempat makan itu diikat dan dibawa untuk nanti dibawa (pergunakan) mengantar makanan selanjutnya. Terkait nilai gizi diserahkan ke SPPG karena di sana sudah ada ahli gizi. Yang jelas terpenuhi standar kebutuhan protein, karbohidrat dan lemak. “Untuk selanjutnya anak- anak diminta membawa air minum dan sendok dan kami minta agar botol minuman tidak jadi sampah, siswa diminta bawa wadah botol yang bisa dipakai lagi,”imbuhnya.(Her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO