Praya (Suara NTB) – Seorang pemuda berusia 24 tahun ditemukan sudah tidak bernyawa oleh nelayan di Pantai Are Guling Desa Tumpak Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng), Selasa, 18 Februari 2025 pagi kemarin. Polisi pun kini masih menyelidiki penyebab kematian korban bernama Pery Irawan alias Omer warga Desa Pengembur Kecamatan Pujut tersebut. Saat ini, mayat korban masih di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk keperluan outopsi.
“Outopsi dilakukan atas dasar permintaan pihak keluarga korban. Untuk mengetahui penyebab kematian korban. Apakah ada unsur tindak pidana didalamnya,” terang Kasi. Humas Polres Loteng Iptu Lalu Brata Kusnadi, kepada Suara NTB, Selasa sore kemarin.
Korban sendiri pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang hendak menangkap nyale menggunakan petahu sekitar pukul 04.55 Wita. Saat ditemukan, korban dalam posisi mengapung sekitar 3 mil laut dari bibir pantai.
Nelayan tersebut kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke aparat Polsek Kawasan Mandalika. Tidak lama kemudian aparat datang ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. Sekitar pukul 06.20 Wita, mayat korban akhirnya bisa dievakuasi untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Mandalika.
Oleh tim kesehatan Rumah Sakit Mandalika, mayat korban sempat divisum. Tetapi pihak keluarga korban yang datang beberapa saat kemudian mengaku belum puas. Sehingga meminta proses penyelidikan lebih intens dengan dilakukan outopsi. Atas dasar permintaan tersebut, mayat korban lantas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Dari pihak keluarga, korban diketahui pergi meninggalkan rumah pada Minggu, 16 Februari 2025. alasannya mau memangkap Nyale di Pantai Tampah Desa Mekasari. Tetapi korban tidak kunjung kembali. Sampai akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa oleh nelayan di kawasan Pantai Are Guling. (kir)