spot_img
Sabtu, Maret 22, 2025
spot_img
BerandaNTBKasus PMK, NTB Intensifkan Pemberian 44 Ribu Vaksin pada Ternak 

Kasus PMK, NTB Intensifkan Pemberian 44 Ribu Vaksin pada Ternak 

Mataram (Suara NTB) – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak warga masih dijumpai di sejumlah kabupaten/kota di NTB. Karena itulah Pemprov NTB melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengintensifkan pemberian vaksin untuk mencegah penularan virus ini.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Muhamad Riadi mengatakan, pihaknya kembali telah mendapatkan tambahan vaksin PMK dari pemerintah pusat sebanyak 44 ribu dosis. Vaksinasi akan dimaksimalkan hingga sebelum memasuki bulan  Ramadan.

“Kita sudah dapat droping lagi dari pusat untuk PMK sebanyak 44 ribu dosis vaksin. Kita akan percepat, karena petugas-petugas kita di lapangan ingin khusyu beribadah. Makanya kejar target sebelum puasa sudah tuntas vaksinasi,” kata Muhamad Riadi kepada Suara NTB, Selasa, 18 Februari 2025.

Menurutnya, secara jumlah kasus PMK di NTB sudah jauh menurun, tidak seperti pada awal-awal kasus ini merebak pada 2022 silam. Penurunan jumlah kasus PMK ini tidak terlepas dari gencarnya vaksinasi yang dilakukan.

“Saat ini kita tinggal menunggu kesembuhan saja sebenarnya. Kalaupun ada yang kena rata-rata sapi muda. Itu pun sehari bisa dihitung, kadang 1 kasus, 2 kasus tapi besoknya nol kasus. Jadi tidak banyak seperti di awal-awal terjadinya PMK,” terang Riadi.

Meski secara jumlah kasus sudah jauh menurun, namun pihaknya juga tidak ingin lengah. Karena itu, begitu datang distribusi dari pusat, pihaknya langsung mengirimkan seluruh vaksin ke kabupaten/kota sehingga ternak yang ada bisa cepatnya mendapat vaksinasi.

“Terakhir data itu ada 122 kasus yang belum sembuh. Tapi yang kita kejar itu bukan itu, tetapi progres vaksinasinya. Makanya, begitu habis vaksin langsung di droping pusat dan itu sudah kita sebar di lapangan,” katanya.

Kementerian Pertanian (Kementan) dalam keterangan resminya menyatakan, Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mengalokasikan anggaran pengadaan vaksin PMK buatan lokal yang diproduksi Balai Besar Veteriner Farma (Pusvetma).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa tahun 2025, Kementan menyiapkan 4 juta dosis vaksin PMK yang didistribusikan secara bertahap ke 25 provinsi dengan kasus PMK.

Distribusi vaksin dilakukan secara bertahap sesuai permintaan dinas provinsi. Kementan menargetkan 400.000 dosis didistribusikan pada Januari, 1,2 juta dosis pada Februari, dan 400.000 dosis lagi pada Maret. Sedangkan alokasi 2 juta dosis lagi direncanakan untuk vaksinasi periode kedua pada Juli hingga September 2025.

Upaya Kementan dalam mendistribusikan vaksin PMK buatan lokal ini diharapkan tidak hanya melindungi kesehatan ternak, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan menjaga ketahanan pangan nasional.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO