spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEBMKG NTB ungkap Data Kejadian Gempa Bumi di Awal 2025

BMKG NTB ungkap Data Kejadian Gempa Bumi di Awal 2025

Mataram (Suara NTB) – Stasiun Geofisika Mataram mengoperasikan 21 sensor gempa bumi di seluruh wilayah NTB. Namun, faktanya belum ada ilmu yang bisa memprediksi kapan gempa bumi bisa terjadi.

Demikian disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Sumawa, ST., MM., saat diwawancarai Suara NTB, di ruang kerjanya, Kamis 20 Februari 2025.

Diinformasikan sebanyak 792 kejadian gempa bumi terjadi selama bulan Januari 2025 ini. Kejadian gempa bumi tersebut adalah kejadian gempa bumi yang dirasakan maupun tidak dirasakan. Dengan kedalaman dangkal kurang dari 60 Km, dari 792 kejadian tersebut, terdapat 9 kejadian gempa bumi yang dirasakan di wilayah NTB.

Kejadian gempa ini direkam oleh 21 sensor gempa bumi di seluruh wilayah NTB. 7 sensor gempa bumi tersebar di pulau Lombok, dan 14 sensor di pulau Sumbawa. “Ada Wera, ada di Parado, ada di Pekat, ada di Jereweh, ada juga di Sumbawa Besar.” sebutnya.

Secara sederhana prinsip kerja alat sensor gempa bumi ini, bekerja dengan mendeteksi getaran tanah dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik ini kemudian dapat direkam melalui sensor atau detektor. Dan akan dianalisis lebih lanjut. Alat sensor gempa ini memiliki jarak jangkauan sejauh 300 Km.

Akan tetapi fakta menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada ilmu yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi secara tepat, terutama gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik secara tiba-tiba.

“Gempa bumi tektonik itu letaknya di bawah tanah, kedalaman paling dangkal itu 10 Km. Yang bisa dilakukan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) melalui Stasiun Geofisika Mataram itu di wilayah NTB, kita pantau secara terus menerus selama 24 jam dari detik ke detik. Jadi gempa itu harus terjadi dulu baru alatnya bisa mencatat,” jelasnya.

Jika melihat data statistik kejadian gempa bumi di wilayah NTB pada Januari tahun 2024, dimana terdapat 1154 kejadian gempa bumi dengan Januari 2025. Maka dapat dilihat bahwa kejadian gempa bumi mengalami penurunan.

Akan tetapi dalam hal ini, dikatakan bahwa tidak bisa serta-merta disimpulkan bahwa pada tahun 2025 ini potensi gempa bumi di wilayah NTB akan berkurang. Ataupun sebaliknya, diperkirakan tinggi potensi terjadinya gempa bumi.

Sebab gempa bumi sendiri, khususnya gempa bumi tektonik adalah kejadian aktivitas alam yang terjadi diluar kendali dan tidak dapat diperkirakan. “Gempa tidak seperti itu. Karena gempa itu adalah aktivitas energi dari bumi yang alamiah sekali. Yang tidak bisa kita perkirakan kapan dia terjadi,” ucapnya.(hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO