spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAHIkhtiar Wujudkan Lombok Tengah yang Masmirah

Ikhtiar Wujudkan Lombok Tengah yang Masmirah

KAMIS, 20 Februari 2025 hari ini, H.Lalu Pathul Bahri, S.IP.M.AP – Dr. H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si., dilantik sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng) periode 2025-2030 di Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto. Bersama dengan 481 pasangan kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 lalu.

Bagi pasangan Pathul-Nursiah, ini merupakan periode yang kedua memimpin Bumi Tatas Tuhu Trasna. Sekaligus jadi sejarah tersendiri di Loteng, ada pasangan kepala daerah petahana sukses terpilih kembali.

Pada periode pertama memimpin Loteng, pasangan Pathul-Nursiah dihadapkan dengan tantangan berat. Mengawali masa kepemimpinan di tengah pandemi Covid-19, namun pasangan ini justru terbilang sukses. Beberapa indikator capaiannya pembangunan menunjukkan hal itu. Salah satunya angka kemiskinan yang sukses ditekan di angka 11 persen.

Indikator lain, Pathul-Nursiah juga sukses menjalankan penugasan dari pemerintah pusat dalam hal menekan kasus stunting. Bergerak di angka di atas 30 persen, pasangan dengan jargon Maiq-Meres ini mampu menekan kasus stunting hingga di bawah 14 persen, dalam jangka tiga tahun saja. Setahun sebelum masa kepemimpinan berakhir. Karena ada kebijakan pelaksanaan Pilkada serentak, masa jabatan Pathul-Nursiah hanya berlangsung sekitar empat tahun saja.

Dengan berbagai capaian yang telah diraih, pasangan Pathul-Nursiah kini diselimuti optimisme tinggi. Untuk bisa membawa Loteng ke arah yang jauh lebih baik.  Visi Bersatu Jaya yang sebelumnya diusung di upgrade menjadi Masmirah. Sebuah semangat untuk menjadikan Loteng sebagai daerah yang Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Harmoni.

“Masmirah sebagai satu kata itu artinya batu mulia yang punya nilai sangat tinggi. Layaknya Loteng sebagai daerah yang punya potensi luar biasa. Tapi juga semua ungkapan semangat, bagaimana bisa membawa Loteng lebih baik lagi kedepan,” ungkap Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, S.IP.M.AP., akhir Januari 2024 lalu.

Mandiri artinya, Loteng ke depan harus bisa menjadi daerah yang mampu mengurus diri sendiri. Tidak terus-terus tergantung dari pemerintah pusat sesuai dengan semangat otonomi daerah. Terutama dari aspek pembiayaan pembangunan. Karena diketahui, kemandirian Loteng saat ini masih jauh dari yang diharapkan. Melihat masih besarnya dukungan anggaran dari pusat. Sementara indikator kemandirian daerah dalam hal besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih rendah.

Kemudian berdaya saing, ke depan masyarakat Loteng harus memiliki kemampuan dan skill yang memadai. Tidak hanya untuk bersaing di dalam daerah saja. Tetapi juga di luar daerah. Nah, kemampuan daya saing itu sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan kesehatan. Maka perhatian terhadap sektor pendidikan dan kesehatan menjadi satu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Harapan lainnya yakni sejahtera. Bahwa tidak ada satu pemerintahan yang ingin masyarakatnya mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. Begitu juga halnya dengan Loteng. Semangat untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat juga akan terus jadi fokus ke depan. Melalui dukungan program yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi.

“Terakhir, kita tentu ingin masyarakat Loteng menjadi masyarakat yang harmonis. Karena tidak akan ada artinya, kalau taraf ekonomi baik serta punya daya saing tinggi kalau masyarakatnya tidak harmonis,” terangnya.

Untuk mewujudkan semua mimpi tersebut tentu bukan perkara mudah. Butuh proses serta waktu yang tidak singkat. Kalaupun dalam masa kepemimpinan Pathul-Nursiah jilid II semua pengharapan tersebut belum bisa diraih. Setidaknya pada periode ini pondasi untuk bisa mencapai mimpi Loteng Masmirah sudah bisa diletakkan. Untuk nantinya bisa dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin Loteng berikutnya.

Dalam hal ini dukungan dan kerjasama semua elemen masyarakat di daerah ini sangat diharapkan. Karena tidak bisa pemerintah bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat secara luas. Satu contoh dalam upaya menekan kemiskinan, sebaik apapun program pemerintah daerah tidak akan bisa maksimal kalau tidak di-support oleh masyarakat.

Maka kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat di Loteng menjadi kunci kesuksesan mewujudkan Loteng Masmirah ke depannya. “Loteng ibarat logam mulia dan permata, maka harus dijaga bersama,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra NTB ini.

Bicara soal pembangunan lanjut mantan Wabup Loteng ini, tentu tidak lepas dari soal anggaran. Di satu sisi kemandirian anggaran saat ini masih rendah. Dengan kata lain, masih sangat bergantung dari anggaran pusat, sehingga upaya-upaya mendorong peningkatan pendapatan asli daerah dengan mengoptimalkan potensi daerah jadi satu keharusan.

Selain sektor pertanian, Loteng juga punya potensi besar disektor pariwisata. Bahkan, sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang terbesar dari PAD Loteng selama ini. Maka kemampuan serta keseriusan dalam menjawab persoalan yang dihadapi di sektor pariwisata akan sangat menentukan  maju tidaknya pariwisata Loteng ke depan.

“Perhatian terhadap sektor pariwisata menjadi komitmen kami untuk terus diberikan. Supaya pariwisata bisa terus maju dan bisa memberikan kontribusi maksimal terhadap daerah di masa yang akan datang,” imbuh Pathul.

Baik itu perhatian dalam hal dukungan anggaran secara langsung. Maupun dukungan anggaran secara tidak langsung melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Karena kalau mau bicara memajukan pariwisata, harus komprehensif. Tidak bisa hanya bicara satu aspek saja. (kir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO