spot_img
Rabu, Februari 26, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATPendampingan AMMAN Tingkatkan Produksi Petani Aren Desa Tongo

Pendampingan AMMAN Tingkatkan Produksi Petani Aren Desa Tongo

Para petani aren Desa Tongo yang tergabung di Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Saling Sakiki kini merasakan betul manfaat pendampingan yang diberikan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN). Dalam 2 tahun mendapatkan pembinaan, petani aren Desa Tongo, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat itu kini mampu meningkatkan jumlah produksinya secara signifikan.

Ketua Kelompok KUBe Saling Sakiki, Hasanuddin menunjukkan manggar (dahan aren) yang siap dipanen.(Suara NTB/ist)

Akhir pekan lalu, media ini berkesempatan meninjau langsung aktivitas KUBe Saling Sakiki di Dusun Sejorong. Dibanding 2 tahun lalu, banyak perubahan terjadi pada kelompok beranggotakan 20 orang anggota ini. Salah satu yang mencolok, telah adanya bangunan permanen yang dijadikan sebagai pabrik pengolahan. Dalam bangunan, sejumlah peralatan produksi ditempatkan dengan rapi. Dan dari para anggota kelompok yang sedang bekerja, diketahui, disitulah beberapa produk olahan aren KUBe Saling Sakiki selama ini diproduksi.

“Disinilah tempat produksi beberapa produk inovasi gula yang kami buat selama ini” kata Nurhasanah, salah seorang anggota KUBe Saling Sakiki.

Nurhasanah mengaku, sangat senang dengan kondisi kelompoknya saat ini. Sejak adanya pendampingan AMMAN, perlahan namun pasti roda usaha kelompoknya terus membaik dalam seluruh aspek. “Karena kami dilatih, diberikan fasilitas sampai dibantu pemasarannya. Jadi kami sangat senang dengan pendampingan AMMAN ini,” cetusnya.

Hadanuddin selaku ketua kelompok KUBe Saling Sakiki pun mengamini hal tersebut. Menurutnya, perubahan dtastis pada usaha gula aren yang digeluti kelompoknya dengan hadirnya pendampingan AMMAN adalah inovasi produk yang dihasilkan. Jika dulunya, petani hanya menjual produknya dalam bentuk nira aren dan gula batok. Kini ada belasan produk lain yang mampu dihasilkan kelompoknya dari mengolah air nira dan beberapa bagian dari pohon aren. “Kita sekarang tidak sekedar jual air nira dan gula batok. Tapi ada gula semut, gula briket dan lain-lainnya,” cetusnya.

Rizani, perwakilan CV. Mahkota Karya Mandiri yang diunjuk AMMAN sebagai mitra pelaksana program pendampingan terhadap KUBe Saling Sakiki mengatakan. Bahwa program PT AMMAN itu sejauh ini sangat berhasil. Dimana kelompok petani aren Desa Sekongkang itu sudah mampu memproduksi beragam produk inovasi berbahan baku nira aren dan bagian pohon aren lainnya. “Total ada 11 produk inovasi yang bisa diproduksi petani saat ini. Tapi produk tetapnya ada 6 yakni gula batok, gula semut, gula briket, gula cair, kopi gula aren dan serbat aren jahe,” urainya.

Rizani menuturkan, pendampingan AMMAN kepala KUBe Saling Sakiki dilakukan secara menyeluruh. Tidak saja dari sisi produksi dan pemasaran produk, keorganisasian kelompoknya pun turut dibenahi. Di lini produksi dicontohkannya, sejumlah bantuan diberikan AMMAN sehingga produk-produk KUBe Slaing Sakiki berstandar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta memenuhi syarat laik jual lainnya yang ditetapkan pemerintah. “Berstandar BPOM pabriknya dan produknya dipastkan juga halal tentunya,” kata Rizani seraya menambahkan untuk pemasaran AMMAN membuka jalan seluasnya bagi produk-produk KUBe Saling Sakiki.

“Produknya sudah tembus pasar regional dan nasional. Karena ada kerja sama dengan toko reseler dan dropshipper. Dan AMMAN juga memakai produk kelompok ini dengan memasukkannya dalam barang list office,” sambungnya.

Sementara itu Aji Suryanto, Senior Manager Social Impact AMMAN menjelaskan, pendampingan terhadap KUBe Saling Sakiki merupakan bagian dari pelaksanaan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan. Dimana AMMAN berupaya turut untuk berkontribusi dalam peningkatan kapasitas dan penghasilan ekonomi pelaku usaha mikro dalam mengelola potensi sumber daya dan produk lokal, yang dalam hal ini gula aren dan produk turunannya.

Sama halnya dengan pendampingan pada pelaku usaha mikro lainnya yang dilaksanalan AMMAN selama ini. Aji menuturkan pendampingan kepada KUBe Saling Sakiki dilakukan melalui pendekatan komprehensif. Lewat cara itu diharapkan kelompok tani aren KUBE Saling Sakiki kemudian mampu mengelola potensi pohon aren secara optimal dan berkontribusi lebih besar terhadap kesejahteraan komunitas.

“Ada 3 aspek pelatihan yang kami berikan. Pertama peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, kedua tata kelola keuangan kelompok dan ketiga pemasaran,” kata Aji.

Selama pendampingan dari tahun 2023 hingga 2024 terdapat beberapa capaian program yang terlihat hasilnyaa. Diantaranya, terjadi peningkatan sekitar 30 persen bahan baku air nira yang lebih jernih dan mengurangi kerusakan. Mampu memanen ijuk untuk bahan baku industri dan mendapat penghasilan tambahan. Peningkatan 30 persen produksi dan peningkatan penghasilan melalui modernisasi alat untuk menghasilkan berbagai produk inovasi lainnya, seperti produksi gula semut dan berbagai produk turunannya (aren ginger, kopi gula aren dan gula briket).

Berikutnya mendapatkan legalitas produk, termasuk BPOM. Kemampuan kelompok melakukan pencatatan keuangan dan perhitungan harga jual. Dan terakhir memanfaatkan teknologi untuk pembayaran transaksi penjualan menggunakan QRIS. (bug/*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO