spot_img
Jumat, Februari 28, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAMenanti Gebrakan Jarot-Ansori di Tengah Efisiensi Anggaran

Menanti Gebrakan Jarot-Ansori di Tengah Efisiensi Anggaran

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Kebijakan efisiensi anggaran yang tengah dilakukan  pemerintah akan menjadi tantangan bagi Bupati dan wakil bupati di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Sumbawa Ir. H. Syafruddin Jarot dan Drs. H. Mohammad Ansori dalam mewujudkan visi misi yang dicanangkan.

Dosen Fisipol Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar, Dr, Ardiyansyah, M.Si, mengungkapkan, kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah saat ini akan menjadi tantangan bagi Bupati dan wakil Bupati yang dilantik dalam mewujudkan visi-misi yang telah dicanangkan.

“Ada kekhawatiran besar apabila mitigasi kebijakan efisiensi anggaran ini tidak dilakukan dengan baik, karena efek dominonya akan membuat ekonomi masyarakat terpuruk dan mengganggu pelayanan publik,” katanya kepada Suara NTB, Rabu, 26 Februari 2025.

Dia melanjutkan, Sumbawa menjadi salah satu kabupaten yang cukup merasakan dampak dari adanya efisiensi tersebut. Sebab ada Rp118 miliar anggaran yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat justru terdampak efisiensi.

“Sumbawa termasuk kabupaten yang tingkat kapasitas fiskalnya masih rendah dan terbatas,, apalagi postur anggaran pemerintah daerah, rata-rata sekitar 40 persen APBD terpakai untuk belanja pegawai,” ujarnya.

Ia melanjutkan, komdisi ini menjadi tantangan bagi pemerintahan baru karena harus ada perubahan prioritas, terkait dampak efisiensi anggaran. Berbagai program yang menjadi fokus dalam mewujudkan janji politik dan visi misi ditengah keterbatasan fiskal juga akan menjadi tantangan nantinya.

“Dmpak paling nyata akibat efisiensi anggaran adalah, kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi layanan dasar dengan baik, terutama pendidikan dan kesehatan,” ucapnya.

Pemotongan dana alokasi khusus (DAK)  sebesar Rp.40.311.323.000 akibat efisiensi akan berdampak kepada beberapa program yang di rencanakan selesai tahun ini terpaksa di tunda. Pemangkasan anggaran di sektor lainnya juga akan menjadi tantangan di periode awal Bupati dan wakil bupati menjabat.

“Pemangkasan anggaran pada sektor-sektor produktif, kalau tidak bisa dikelola dengan baik, bisa berdampak kepada perekonomian daerah,” tuturnya.

Dia melanjutkan, untuk mewujudkan visi misi di tengah efisiensi anggaran tentu di butuhkan kreativitas dan inovasi dalam memaksimalkan potensi daerah. Selain itu, keberadaan pihak swasta juga harus dimanfaatkan agar mereka menanamkan investasi di Sumbawa.

“Kalau hanya mengandalkan APBD dan dana transfer daerah yang terbatas dan sudah jelas peruntukannya, maka daerah akan sulit berkembang,” kata Doktor Ar, sapaan akrabnya.

Doktor Ar menilai dengan keterbatasan ruang fiskal yang ada, Bupati dan wakil Bupati, harus melakukan terobosan dan inovasi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Sehingga dengan bertambahnya pendapatan, paling tidak bisa mengurangi ketergantungan dengan pemerintah pusat.

“Pemerintah baru, harus berani melakukan strategi jitu dalam menghadapi kebijakan efisiensi anggaran,” ujarnya.

Bupati Haji Syarafuddin Jarot dan Wakil Bupati Haji Mohammad Ansyori diyakini Dr. At memiliki kemampuan untuk mensiasati dampak dari efisiensi anggaran. Apalagi keduanya sangat mahir membangun jejering dengan pihak swasta.

“Latar belakang dari kalangan profesional dan pengusaha sukses, keduanya sangat paham untuk menarik pihak swasta dan mengelola investasi di Sumbawa, menciptakan kepastian agar sektor swasta dapat berkembang dengan baik,” tuturnya.

Ia menambahkan, Jarot- Ansori juga memiliki modal politik sangat kuat untuk menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Karena didukung Presiden Prabowo Subianto karena bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus).

Dalam konteks politik, ada keselarasan atau linear antara Pemerintahan Kabupaten, Provinsi dan Pusat, menjadi keuntungan dan nilai plus pemerintahan Jarot-Ansori. Kalau relasi ini bisa dioptimalkan, ada ruang fiskal yang bisa dimanfaatkan, kordinasi yang solid dengan Pemerintah Pusat menjadi kunci menarik anggaran pusat ke daerah.

“Meski ada kebijakan efisiensi anggaran, ada semangat, keyakinan dan ekspetasi tinggi dari masyarakat, kita berharap pemerintahan baru Jarot-Ansori dapat membawa Sumbawa lebih baik lagi lima tahun ke depan,” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -








VIDEO