Selong (Suara NTB) – Perusahaan Daerah (PD) Agro Selaparang ingin menjadi pemain utama dalam pangsa hasil pertanian. Hal ini juga sesuai dengan ruh berdirinya perusahaan daerah yang berlokasi di Aikmel ini. Jajaran Direksi sudah menyiapkan sejumlah rencana bisnis. Guna mewujudkan semua rancangan tersebut dibutuhkan setidaknya tambahan modal Rp 10 miliar.
Hal ini dikemukakan Plt Direktur Utama PD Agro Selaparang, H. Sabar didampingi Direktur Operasional Lalu Guruh Aprianto kepada Suara NTB di kantornya, Senin, 3 Maret 2025.
Jajaran direksi siap akan memberikan kejutan baru dan membuktikan kepada pemilik modal, jika ke depan akan menjadi pemberi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Saat ini, PD Agro Selaparang, kondisi neraca keuangan saat ini telah memberikan keuntungan bagi daerah. Tapi, diakui memang tak signifikan sesuai tujuan berdirinya. Keberadaan agro sekian tahun semestinya jauh dari itu. Keuntungan yang sudah diperoleh tahun 2024 lalu hanya Rp 226 juta.
Mendapat kepercayaan dari Bupati, mantan Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lotim ini siap akan jalankan amanah dengan baik. Semua keinginan besar Bupati itu akan diterjemahkan dalam aksi nyata dan mendatangkan keuntungkan.
Permintaan tambahan diakui cukup besar. Menurutnya, ekspektasinya besar. Jadi, dibutuhkan vitamin yang bermutu agar bisa bergerak cepat.
Direksi komitmen akan mengangkat Agro Selaparang menjadi perusahaan daerah yang sehat dalam waktu singkat.
Modal yang sudah ada sampai saat ini Rp 19 miliar sejak penyertaan modal tahun 2009. Ada rencana Bupati memberikan Rp 2,5 miliar tambahan modal awal. Meski permintaan Rp 10 miliar, tetap akan dihormati mengingat keterbatasan fiskal daerah. “Kalau tidak bisa Rp 10 miliar, setidaknya bisa separuhnya lah,” harapannya.
Dari modal yang akan diberikan pemerintah tersebut dipastikan akan diarahkan kepada pilihan bisnis yang menjadi pilihan yang benar-benar bisa mendatangkan keuntungan besar. Modal kecil, tapi bisa mendatangkan keuntungan besar.
Eksisting sekarang bisnis Agro Selaparang adalah garam yodium, es batu, beras dan distribusi pupuk subsidi dan non subsidi. Untuk garam dan beras ini pangsa pasarnya di Lotim sudah jelas, yakni seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Lotim.
“Sekarang hanya bisa akomodir kebutuhan 2.000 PNS atau hanya 20 ton setiap bulan, sementara jumlah ASN di Lotim kan sudah 13 ribi. Dihitung, untuk seluruh ASN tersebut sebenarnya bisa 100 ton per bulan. Tambahan modal itu bisa diarahkan untuk pengadaan tambahan beras tersebut.
Kedua es batu ada dua kolam dan baru beroperasi satu kolam dengan kapasitas produksi 750 balok. Tambahan modal ini juga bisa dilokasikan untuk menghidupkan kolam satunya, sehingga bisa memproduksi 1.500 balok.
Pasar es balok ini sudah jelas, yakni ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Luar dan Pelabuhan Awang Lombok Tengah. Tambahan modal bisa diarahkan untuk memenuhi permintaan pasar lainnya. Yakni pengusaha-pengusaha tambak udang yang berjejer di sepanjang bibir pantai Lotim. Soal bahan baku pembuatan es balok, air bersih di Aikmel dinilai merupakan bahan baku terbaik pembuatan es batu. “Kalau bahan baku es balok, kita (Agro Selaparang) paling bagus dari semua pabrik es balok se Kabupaten Lotim,” ungkapnya.
Permintaan es balok ini katanya cukup tinggi,l karena aktivitas usaha perikanan. Tanjung Luar dan Awang juga cukup besar dan membutuhkan es balok setiap hari.
Satu lagi, untuk pengembangan bisnis es akan dibuat es kristal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan kafe-kafe se Lotim ini diketahui terus berkembang dan butuh es kristal.
Berikutnya, dalam pendistribusian pupuk subsidi sejauh ini baru dilakukan di dua kecamatan, Suela dan Lenek. Harapannya bisa ditambah lagi sagu kecamatan untuk menambah stok. Pasalnya, distribusi di dua kecamatan ini masih kecil.
Selain bisnis yang sudah ada tersebut, beberapa agenda bisnis prestisius juga sudah dirancang. Di antaranya, bidang perikanan yakni budidaya ikan dan pakan, budidaya peternakan unggas juga dibarengi dengan penyediaan olah pakan.
Sementara soal pemasaran, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini Agro Selaparang ini juga mulai menyiapkan pangsa pasar secara daring. Sebuah aplikasi pemasaran akan disiapkan. “Namanya Agro Smart,” sebut Direktur Operasional Lalu Guruh Aprianto menambahkan.
Semua produk Agro Selaparang akan tersedia di Agro Smart ini. Karena sistemnya daring, maka transaksi dilayani secara daring pula, seperti e-commerce pada umumnya, transaksi penjualan secara Cash On Delivery (COD) juga siap akan diterapkan.
Agro Selaparang ini juga siap menampung produksi hasil pertanian warga Lotim. Seperti produksi kopi. Disebut, ada sekitar450 ha lahan kopi Sapit meminta Agro Selaparang untuk menampung semua hasil panen. “Ini potensi besar juga, kita tahu pasar kopi tak pernah habis,” imbuhnya.
Termasuk komoditas lainnya seperti jagung, cabai, kelapa dan lainnya. “Seperti pasar kelapa ini, berapapun produksinya pasar sudah siap,” terangnya.
Selanjutnya, Agro Selaparang ini juga siap sebagai penyuplai kebutuhan makan bergizi gratis. Beras, telur dan kebutuhan makan lainnya siap tersedia lewat agro.
Guna mewujudkan semua agenda bisnisnya tersebut, PD Agro Selaparang ini akan menggelar penandatanganan kerjasama dengan sejumlah mitra strategis. Menurutnya, tujuan akhir dari semua rencana, akan MoU dengan beberapa mitra, seperti dengan . PT Petani Milenial Sleman, untuk pengembangan cabai dan produk pertanian lainnya.
Pihaknya juga akan bekerjasama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia untuk pendistribusian gula dan minyak. Bersama dengan PT perusahaan perikanan Indonesia (PPI) itu BUMN untuk pakan ikan. Bersama dengan Asosiasi Tambak Udang untuk es balok. (rus)