Selong (Suara NTB) – Jumlah pemudik yang menggunakan layanan Penyeberangan Kapal Ferry melewati pelabuhan Kayangan-Poto Tano mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pihak ASDP saat ini masih menganalisa penyebab terjadinya penurunan tersebut.
Demikian dikemukakan General Manajer PT ASDP Cabang Kayangan, Heru Wahyono, menjawab Suara NTB, Minggu, 7 April 2025.
Ia menilai, selama musim mudik dan balik lebaran tahun ini terlihat tidak terlalu mengalami lonjakan. Bahkan dianggap normal saja seperti tak jauh beda dengan hari biasa.
Berdasarkan perbandingan datanya dibandingkan tahun lalu, pemudik tahun ini dinilai berkurang. “Apa penyebabnya kita tidak tahu, yang jelas kita perlu evaluasi dan analisa,” ucapnya.
Berdasarkan data perbandingan tahun lalu, dihitung mulai rata-rata H-10 lebaran sampai dengan H+3 lebaran, penumpang menurun 10 persen. Yakni dari 158.000 tahun 2024, menurun menjadi 142.097.
Roda dua 16 persen menurun dari 30.566 ke 25.755 unit. Roda empat atau kendaraan pribadi kecil lainnya turun 7 persen, yakni dari 11.730 unit menjadi 10.910 unit. Untuk bus turun 13 persen, dari 1.532 menjadi 1.340 unit. Truk, turun 6 persen yakni dari 4.929 menjadi 4.637 unit.
Penurunan terjadi sebenarnya di semua tempat. Arus balik belum bisa ditentukan karena masih berlangsung. “Sekarang ini masih arus balik sekarang,” ungkapnya.
Aktivitas mudik dan balik lebaran selama libur lebaran ini dinilai lancar dan aman. Dari 28 armada yang siaga, setiap hari bisa operasi hanya 10 unit saja. Hanya 10 unit ini sudah mampu melayani semua penumpang. Tidak diterjunkan semua kapal karena khawatir justru akan menimbulkan antrean lama saat sandar.
“Kalau 28 semua dioperasikan semua, antrean kapal nanti lama,” sebutnya. Kecuali ada padat, dipastikan akan menambah armada. Namun karena situasi arus mudik dan balik normal sehingga dipandang cukup dengan hanya mengoperasikan 10 unit kapal setiap harinya. (rus)