spot_img
Rabu, Maret 5, 2025
spot_img
BerandaHEADLINETerdampak Cuaca, Lahan Panen Cabai di NTB Turun 75 Persen

Terdampak Cuaca, Lahan Panen Cabai di NTB Turun 75 Persen

Mataram (Suara NTB) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB menyatakan luas kawasan panen cabai di NTB mengalami penurunan karena terdampak oleh cuaca. Lahan panen cabai diklaim turun sekitar 75 persen dari 2000 hektare areal penanaman cabai. Sehingga sekitar 500 hektare saja kawasan yang mampu dipanen.

Kepala Distanbun Provinsi NTB,  Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, hanya sekitar 25 persen lahan cabai yang bisa dipanen. Kondisi inilah yang menyebabkan harga cabai di pasaran menjadi lebih mahal.

“Ada penurunan produksi kita sekitar 75 – 80 persen lahan tak berporduksi cabai kita. Bukan gagal panen, ini karena cuaca. Jadi bunga cabai tak bisa jadi buah karena curah hujan tinggi,” Muhammad Taufieq Hidayat kepada wartawan, Rabu, 4 Maret 2025.

Ia mengatakan, dalam kondisi normal, lahan seluas 2000 hektare bisa menghasilkan sekitar 10 ribu ton cabai per minggu. Angka tersebut dinilai melebihi kebutuhan lokal, sebab kebutuhan lokal sekitar 200 ton per minggu.

Selain untuk kebutuhan dalam daerah, cabai asal NTB juga banyak dikirim ke luar daerah karena di harga cabai di luar daerah lebih dahulu naik daripada di NTB. Sehingga pengusaha banyak yang mengirim komoditas tersebut ke konsumen luar.

“Produksi sekarang mungkin terkirim ke luar daerah. Di 28 Februari di kita masih 98 ribu per kg harganya kan, seminggu sebelumnya masih 75 ribu per kg. Namun di luar sudah tinggi, sudah di atas 100 ribu. Sehingga orang mengirim ke luar,” kata Taufieq.

Kedepan, pihaknya menginginkan agar ada offtaker cabai di dalam daerah yang melakukan hilirisasi cabai, sehingga konsumsi cabai tak hanya dalam bentuk buah cabai, namun dalam bentuk curah, serbuk dan lainnya.

“Kalau petani, karena tak ada keterikatan dengan pihak-pihak lain, mereka boleh saja kirim ke luar daerah. Di mana ada harga tinggi, dia akan kejar ke sana,” ujarnya. (ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -








VIDEO