Denpasar (Suara NTB) – Daihatsu terus menjadi salah satu merek mobil favorit masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan posisinya yang bertahan di peringkat kedua dalam penjualan otomotif nasional selama lebih dari satu dekade. Market share Daihatsu pun semakin menguat.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dari total penjualan mobil secara ritel di Indonesia sebanyak 889.680 unit, Daihatsu menempati peringkat kedua dengan pangsa pasar sebesar 18,9 persen atau 168.263 unit.
Tren positif juga terlihat di wilayah Bali. Data registrasi kendaraan di kepolisian (Polreg) menunjukkan bahwa market share Daihatsu di Bali mencapai 19,71 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional. Sepanjang tahun 2024, Daihatsu berhasil menjual 5.938 unit di Bali, dengan 80 persen transaksi dilakukan melalui skema kredit dari perusahaan pembiayaan.
Kepala Cabang Astra Credit Company (ACC) Denpasar dan Renon, I Gede Ari Wiadnyana, mengakui bahwa penjualan mobil di Bali tetap tumbuh meskipun secara nasional industri otomotif mengalami penurunan. Menurutnya, pemulihan sektor pariwisata setelah pandemi Covid-19 menjadi faktor utama.
“Perekonomian Bali sangat bergantung pada pariwisata. Saat sektor ini tumbuh, penjualan otomotif juga ikut meningkat,” ujar Ari.
Ia menambahkan, pada tahun 2024 lalu, pembiayaan ACC tumbuh 5 persen, dengan mayoritas konsumen berasal dari bisnis rental mobil. Dari total pembiayaan yang dikucurkan ACC, 26 persen dialokasikan untuk kendaraan Daihatsu.
“Meskipun pada Januari dan Februari ini pasar cenderung melambat akibat low season di sektor pariwisata, kami optimistis akan ada peningkatan setelah Maret. Kami melihat prospek menjanjikan di sektor ini,” tambahnya.
Kepala Cabang PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation Denpasar, Cokro Nidzo Muddin, juga yakin bahwa Daihatsu di Bali akan terus tumbuh, terutama setelah pencapaian besar di tahun 2024.
“Kunci keberhasilan kami adalah mampu menciptakan pasar baru di luar sektor pariwisata,” ujarnya.
Menurut Nidzo, penjualan Daihatsu di segmen mobil komersial, khususnya Gran Max Pick Up (PU) dan SUV Terios, mengalami peningkatan signifikan.
Gran Max PU mencatat market share 33,02 persen, naik dari 30,06 persen pada 2023. Sepanjang 2024, total penjualan Gran Max PU mencapai 1.220 unit, meningkat signifikan dibandingkan 749 unit pada tahun sebelumnya.
Terios juga menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan total penjualan 1.542 unit, naik dari 1.301 unit pada 2023. Saat ini, market share Terios di Bali mencapai 28,8 persen.
Menurut Nidzo, Terios menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha rental mobil di Bali. “Kekuatan Terios ada pada kualitas produk. Dengan kondisi geografis Bali yang berbukit dan naik turun, ground clearance yang tinggi menjadi nilai tambah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Wilayah Jawa Tengah, Bali, dan Nusa Tenggara PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation, Budhy Lau, menegaskan bahwa Daihatsu tetap menjadi kendaraan pilihan masyarakat.
“Market share Daihatsu di Bali selalu berada di atas rata-rata nasional. Kami melihat pertumbuhan pasar otomotif sebagai peluang besar, terutama dengan stabilnya sektor pariwisata di Bali,” katanya.
Selain pariwisata, Budhy melihat potensi besar di sektor lain seperti UMKM, peternakan, dan pertanian. “Kami yakin dapat meningkatkan market share lebih tinggi dari 19,7 persen, bahkan mungkin menembus 23 persen, seperti yang pernah dicapai sebelumnya,” tambahnya.
Data Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat bahwa perekonomian Bali pada 2024 tumbuh 5,48 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,03 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyebutkan bahwa Bali menempati peringkat 10 dari 38 provinsi dalam pertumbuhan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi yang kuat menjadi indikator penting ketahanan dan potensi wilayah dalam menghadapi tantangan global maupun domestik,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada 8 Februari 2025. (r/bul/*)
