spot_img
Senin, Maret 10, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMDeflasi Kota Mataram Sebesar 0,17 Persen

Deflasi Kota Mataram Sebesar 0,17 Persen

Mataram (Suara NTB) – Badan Pusat Statistik merilis deflasi Kota Mataram sebesar 0,17 persen. Hal ini disebabkan penurunan harga dua indeks kelompok pengeluaran.

Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setda Kota Mataram, Luh Putu Sari Savitri dikonfirmasi kemarin menjelaskan, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik bahwa deflasi year on year Kota Mataram pada bulan Februari sebesar 0,17 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 105,48.

Deflasi year on year terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya dua indeks kelompok pengeluaran dari total sebelas indeks kelompok. Yaitu, kelompok informasi komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,09 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 11,52 persen. “Deflasi di bulan Februari 0,17 persen,” sebutnya.

Sedangkan, kenaikan indeks kelompok pengeluaran terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,93 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,74 persen. Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,45 persen. Kelompok kesehatan sebesar 1,72 persen. Kelompok pendidikan sebesar 1,57 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,53 persen. Kelompok transportasi sebesar 1,24 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,58 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,33 persen.

Ia menambahkan, pada bulan Februari 2025, Kota Mataram mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,76 persen dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Kota Mataram bulan Februari 2025 sebesar 1,42 persen.

Adapun 10 komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: tarif listrik, beras, daging ayam ras, tomat, telepon seluler, shampo, angkutan udara, cabai merah, parfum, dan pengharum cucian/ pelembut. Sedangkan 10 komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2025, antara lain: emas perhiasan, cabai rawit, sewa rumah, minyak goreng, sigaret kretek mesin (skm), kopi bubuk, nasi dengan lauk, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, sepeda motor, dan udang basah. Sementara sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Februari 2025, antara lain: tarif listrik, daging ayam ras, bawang merah, tomat, jeruk, sawi hijau, cabai merah, cabai rawit, bayam, dan shampo. Sedangkan 10 komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: emas perhiasan, pisang, angkutan udara, mobil, cumi-cumi, bensin, semangka, wortel, bakso siap santap, dan anggur. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO