spot_img
Selasa, Maret 25, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEKoperasi Merah Putih Dinilai akan Berdampak Besar ke Petani

Koperasi Merah Putih Dinilai akan Berdampak Besar ke Petani

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah memiliki kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, termasuk sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.

Terkait dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Muhammad Taufieq Hidayat menilai jika Koperasi Merah Putih telah terbentuk di setiap desa nantinya, petani di NTB memiliki banyak pilihan di dalam menjual hasil produksinya.

Ia mengatakan lumbung pangan desa akan tercipta jika koperasi bentukan Prabowo ini sudah beroperasi di lapangan. Karena semua produksi petani bisa diserap oleh Koperasi Merah Putih dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Artinya ada kepastian petani dia dibeli produknya, artinya dari petani ke petani. Di situ dibeli gabah, petani juga membeli beras. Jadi itu lumbung pangan desa,” kata Muhammad Taufieq Hidayat, Jumat, 7 Maret 2025.

Menurutnya, ada banyak keuntungan yang diperoleh oleh masyarakat dengan keberadaan koperasi yang aktif di tengah-tengah mereka. Misalnya harga komoditas bisa lebih stabil, inflasi relatif terkendali karena biaya transportasi untuk angkut barang menjadi lebih minim.

“Karena biaya transportasi menjadi variabel harga suatu barang, sehingga dengan tidak adanya pergeseran atau pergeseran yang minim membuat variabel harga menjadi kecil sekali, sehingga harga stabil,”ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebelumnya menjelaskan bahwa koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, termasuk sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.

“Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kop Des Merah Putih. Nah itu akan dibangun di 70 ribu desa,” ujar Zulhas, sapaanya seperti dikutip dari setkab.go.id.

Zulhas juga menyebut bahwa pemerintah akan mengoptimalkan dana desa yang telah ada untuk mendukung pendanaan program ini. Selain itu, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga akan berperan dalam pendanaan melalui skema cicilan selama tiga hingga lima tahun guna memastikan koperasi dapat beroperasi secara optimal sejak awal.

“Satu desa tadi diperkirakan akan mengeluarkan anggaran sampai 3 – 5 miliar rupiah. Kan kita ada dana desa 1 miliar per tahun, kalau 5 tahun kan berarti 5 miliar,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa dalam implementasinya, Koperasi Desesa Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama yaitu membangun koperasi baru, merevitalisasi koperasi yang sudah ada serta membangun dan mengembangkan.

Ia juga menambahkan bahwa ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi, sehingga sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.

Selain memperkuat ekonomi desa, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. “Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” tegasnya.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO