Selong (Suara NTB) – Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan resmi beroperasi setelah melalui proses pembangunan dan pengujian yang panjang. Peresmian ini ditandai dengan acara yang dihadiri oleh Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Haerul Warisin, di Instalasi Pengolahan Air (IPA) SPAM Pantai Selatan, Kotaraja, pada Kamis, 13 Maret 2025. Acara tersebut juga diisi dengan diskusi bersama masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Haerul Warisin menyampaikan rasa syukur atas beroperasinya SPAM Pantai Selatan.
Ia mengungkapkan pembangunan SPAM ini membutuhkan waktu lima tahun dan dana sebesar Rp 121 miliar yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Pembangunan Wilayah (BPPW). “Pemerintah Lotim tidak akan mampu membangun ini sendiri karena biayanya sangat mahal. Kami berterima kasih kepada BPPW yang telah memberikan dukungan dana,” ujarnya.
SPAM Pantai Selatan dibangun di Kotaraja untuk memudahkan akses ke sumber air di Lotim Utara. Bupati Haerul menekankan pentingnya proyek ini bagi masyarakat Lotim Selatan yang selama ini sering mengalami kesulitan air bersih, terutama saat musim kemarau, seperti di Jerowaru. “Masyarakat di Selatan sangat membutuhkan air bersih. Mereka sering mengejar mobil tangki air saat musim kemarau. Ini sangat memprihatinkan,” katanya.
Jumlah warga yang akan menerima manfaat SPAM Selatan ini sekitar 8.000 sambungan rumah, yakni warga di wilayah Kecamatan Jerowaru dan Keruak.
Kapasitas IPA SPAM Pantai Selatan saat ini tersedia 100 liter per detik. Jumlah yang tersedia baru 50 liter per detik. Bupati memastikan sudah ada cadangan sumber air yang siap dialirkan untuk memenuhi kebutuhan IPA yang kurang.
Air yang diolah oleh IPA SPAM ini dipastikan sudah siap konsumsi. Terlihat dari hasil olahannya sangat bersih dan sangat layak konsumsi.
Bupati juga menyoroti perbedaan kondisi antara wilayah Selatan dan Utara Lotim. Di Utara, ketersediaan air yang melimpah membuat masyarakat lebih produktif, sementara di Selatan, kurangnya akses air bersih menghambat aktivitas sehari-hari. “Masyarakat di Selatan bahkan merasa khawatir untuk beraktivitas karena kekurangan air. Ini sangat menyedihkan,” tambahnya.
SPAM Pantai Selatan mengambil air dari Sungai Tibu Krodet dengan debit sebesar 50 liter per detik, hanya seperenam persen dari total debit air yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kebutuhan air masyarakat dan irigasi pertanian tidak terganggu. “Air yang diambil adalah air yang sudah melewati Jeruk Manis, Tetebatu, dan Tetebatu Selatan. Kami pastikan tidak ada warga yang dirugikan,” jelas Bupati.
Plt Direktur PDAM, Sopyan Hakim, menyatakan bahwa SPAM Pantai Selatan tidak hanya bertujuan untuk menyediakan air bersih, tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan daya saing daerah. “Air bersih adalah kebutuhan dasar. Masyarakat Lotim, terutama di Selatan, sangat membutuhkan ini,” ujarnya.
PDAM telah membentuk tim reaksi cepat untuk merespons permintaan Bupati agar proyek ini dapat berjalan lancar. “Kami siap mengoperasikan SPAM ini dengan baik dan memastikan tidak ada masalah dalam distribusi air,” kata Sopyan.
SPAM Pantai Selatan mulai dikelola oleh PDAM sejak 6 Januari 2025, dan resmi beroperasi pada Kamis, 13 Maret 2025. Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam hal ketersediaan air bersih dan peningkatan kualitas hidup. (rus)