spot_img
Senin, Maret 17, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATJaring Wisatawan di Bali yang ‘’Overload’’, Pemkab Lobar Harus Serius Realisasikan Kapal...

Jaring Wisatawan di Bali yang ‘’Overload’’, Pemkab Lobar Harus Serius Realisasikan Kapal Cepat Sekotong – Nusa Penida

Giri Menang (Suara NTB) – Pemkab Lombok Barat (Lobar) harus serius merealisasikan Kapal Cepat Nusa Penida Bali-Sekotong dengan segera membuka rute penyeberangan yang telah lama diinsiasi Pemkab. Pasalnya wisatawan yang overload di daerah Nusa Penida bisa didistribusikan ke daerah Sekotong dan sekitarnya.

‘’Sehingga jika ada interkoneksi dengan Bali secara langsung maka itu memberikan daya ungkit luar biasa bagi sektor pariwisata,’’ ujar Wakil Ketua DPRD Lobar H Abubakar Abdullah. Ia menegaskan, pihaknya sudah berkunjung ke Kabupaten Badung, Bali. Di mana APBDnya hampir Rp8,5 triliun. Dari jumlah itu, 85 persen atau Rp6 triliun bersumber dari sektor pariwisata. Di daerah itu memiliki puluhan ribu kamar, lalu kalau dibanding dengan Lobar 2.547 kamar. Dan itu menghasilkan Rp50-55 miliar dari pajak hotel dan restoran.

Sementara kata dia ini belum digarap kawasan Sekotong secara maksimal. Dengan melihat tingkat kepadatan wisatawan di Bali, sedangkan kalau mau ke bandara cukup jauh. Sehingga salah satu alternatif yang sangat potensial adalah jalur laut. Didukung jarak antara Sekotong dan daerah tersebut sangat dekat. ‘’Sehingga ini potensi mendatangkan tamu ke daerah kita,’’ tegasnya.

“Kita ada 23 Gili di Sekotong tapi satu pun belum tergarap,”kritiknya. Sehingga apa yang terjadi, potensi ribuan tamu yang semestinya bisa ke Lobar melalui Sekotong justru tidak ditangkap oleh Lobar. “Sehingga  Pemda ini harus segera merealisasikan kapal cepat Sekotong – Bali,”tegasnya.

Lebih-lebih bicara Sekotong, seharusnya potensi wisatawan banyak dari  Bali baik Nusa Penida, Padangbai, Serangan dan Sanur. Namun belum ada satupun boat operator kapal cepat terealisasi padahal sudah lama diwacanakan.

“Perputaran yang tinggi di sana (Sanur dan Nusa Penida) dari minimal 3 ribu, dan 50 Boat, maksud kita bagaimana komitmen kita menangkap peluang ini, apa yang sudah kita belanjakan dari APBD untuk menangkap peluang ini, jangan sampai kita jadi penonton di daerah kita sendiri,”tegasnya.

Ia juga mendorong Pemkab serius menggarap wisatawan kapal pesiar yang datang. Namun Pemda belum menyiapkan infrastruktur pendukung yang bisa menangkap peluang itu. “Sektor transportasi kebingungan, sebagian besar di kapal dan ada yang jalan-jalan ke Kuta, Gili Trawangan. Hanya beberapa yang ke Lobar,”jelasnya. Ia menyoroti peta jalan arah kebijakan Pemda dalam hal pariwisata. Sebab arah kebijakan Pemda ini belum serius mengerjakan APBD pada penyiapan infrastruktur pendukung.

Politisi PKS ini pun sangat berharap agar kepemimpinan Bupati dan Wabup yang baru di bawah LAZ-Adha bisa serius menggarap potensi daerah selatan ini. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO