Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa, mengklaim produksi sampah hingga minggu kedua bulan Ramadhan cenderung sama dengan bulan-bulan biasa yang didominasi sampah makanan dan ranting pohon.
“Tidak ada kenaikan volume sampah hingga minggu kedua, bahkan cenderung sama jika dibandingkan dengan bulan biasa sebesar 75 ton per hari,” kata Kepala Dinas LH kepada Suara NTB, melalui Kabid Pengolahan Sampah dan limbah B3, Abdul Malik, Minggu, 16 Maret 2025.
Dikatakan Malik, total produksi sampah per hari mencapai 75 ton khusus di dalam Kota Sumbawa. Sementara sampah yang mampu ditangani hanya 67 persen akibat armada yang dimiliki saat ini sangat terbatas.
“Kalau dari sarana kita sangat terbatas, yang bisa kita kerjakan dengan armada yang kita miliki saat ini hanya 67 persen dari total volume sampah per hari sebanyak 75 ton,” ucapnya.
Jika dihitung secara keseluruhan termasuk 24 Kecamatan maka sampah yang mampu ditangani hanya 14 persen. Artinya dari segi persentase masih sangat jauh, namun pihaknya tengah berupaya untuk menuntaskan persoalan itu di angka 48 persen.
“Memang sampah yang bisa kita tangani masih sangat rendah, tetapi kami tetap berupaya maksimal salah satunya dengan mendorong pemilihan sampah,” ucapnya.
Dia menjelaskan, untuk kebutuhan dalam kota dibutuhkan sekitar 45 unit truk. Apalagi penanganan khusus dalam kota melayani beberapa kecamatan yakni Utan, Rhee, Sumbawa, Plampang serta sampah yang berada di pasar.
“Tentu dengan armada yang kita miliki hanya 11 unit, kami sangat terbatas sehingga penanganan yang dilakukan belum maksimal,” ucapnya.
Tentu dalam memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya sudah mengusulkan anggaran ke Pemerintah, sejumlah perusahaan dan pemerintah pusat. Namun hingga saat ini belum sepenuhnya terealisasi karena anggaran yang dimiliki juga terbatas.
“Jadi, untuk pengusulan tambahan armada sudah sering kita lakukan ke Pemerintah dan kami berharap usulan kita tahun ini sebanyak dua unit bisa segera terealisasi,” tukasnya. (ils)