Taliwang (Suara NTB) – Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat saat ini tengah menvalidasi sebanyak 5.008 data warga calon penerima Program Asuransi Nelayan tahun 2025 ini.
Program Asuransi Nelayan ini adalah bagian dari program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, H Amar Nurmansyah dan Hj Hanipah pada Program Kartu KSB maju. Di mana harus disiapkan oleh Dinas Perikanan dalam agenda 100 hari kerja bupati 2025-2030. “Kalau kami (Dinas Perikanan) bentuknya Asuransi Nelayan. Dan itu sedang kami validasi calon penerimanya,” ungkap kepala Dinas Perikanan KSB, Noto Karyono, Selasa, 18 Maret 2025.
Noto menjelaskan, ribuan calon penerima asuransi nelayan itu diambil pihaknya dari nelayan tangkap dan nelayan budidaya. Adapun rinciannya yakni nelayan tangkap sebanyak 2.341 orang sementara nelayan budidaya sebanyak 2.611 orang.
Dalam proses validasi datanya, Dinas Perikanan KSB menerapkan sejumlah persyaratan. Mulai dari calon penerima program merupakan warga KSB, tercatat aktif dan produktif dalam menjalankan usahanya serta berpanjutan dan terakhir telah mengantongi kartu Kusuka (kartu usaha perikanan) yang diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dijelaskan Noto, dalam memenuhi persyaratan itu pihaknya tetap memfasilitasi para nelayan. Terutama dalam pembuatan kartu Kusuka, para penyuluh perikanan bahkan staf kantor dinas diterjunkan untuk menampingi nelayan membuat kartu tersebut.
“Karena daftarnya lewat aplikasi untuk dapat kartu Kusuka itu. Maka kami terjunkan petugas kami melakukan pendampingan.
“Sementara ini yang sudah punya kartu (Kusuka) 2961 atau sekitar 60 persen dari target sasaran. Dan bagi yang lain tetap kami dampingi karena syarat dapat kartu Kusuka itu harus punya Nomor Induk Berusaha (NIB),” papar Noto seraya menyebut jumlah nelayan yang telah mengantongi kartu Kusuka terus bertambah.
“Insyallah bisa kami kejar soal data. Sekarang saja baru masuk hari kedua sudah hampir 60 persen kami validasi data calon penerima bantuan asuransi nelayan tersebut,” kata Noto.
Selain memvalidasi data calon penerimanya, pada waktu yang sama Dinas Perikanan juga tengah mematangkan aturan dari Program Asuransi Nelayan tersebut. “Aturannya nanti dalam bentuk Perbup (Peraturan Bupati) juga. Mohon doanya supaya segera selesai,” harap Noto.
Dikatakan Noto di bidang perikanan, aktivitas masyarakat tidak sekedar kegiatan tangkap dan budidaya. Namun ada juga ada aktivitas pengelolaan produk dan sumber daya perikanan. Terhadap warga yang berusaha di bidang itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian ran Perdagangan (Koperindag). Harapannya pada dinas tersebut, warga yang bergelut di bidang pengelolaan produk dan sumber daya perikanan bisa diberi akses program lainnya. “Asuransi yang kami tangani menyangkut keselamatan jiwa nelayan. Nah kalau mungkin yang punya bergelut diusaha perikanan, dapatnya asuransi barang karena kan UKM dan itu ada di Dinas Koperindag ranahnya,” tukasnya.
Berikutnya Noto menambahkan, untuk program bantuan dan pemberdayaan perikanan lainnya tetap berjalan. Ia mencontohkan program Bariri Nelayan akan dilanjitkan namun dilakukan evaluasi untuk kesempurnaan proyram tersebut.
“Jadi bantuan peralatan pelatihan dan peningkatan kapasitas nelayan kami tetap ada seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (bug)