Giri Menang (Suara NTB) – Wakil Bupati Lombok Barat (Wabup Lobar), Hj Nurul Adha mengatakan Pemda ingin mengurangi angka kemiskinan dengan menggulirkan program baru yaitu memberikan pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa agunan. Nantinya Pemkab akan menggandeng perbankan BSI ataupun BPR. Dimana rencananya bunga atau bagi hasil akan di bayarkan oleh daerah dan disiapkan dari dana APBD.
Wabup menyampaikan, Bupati adalah sosok yang gerak cepat (gercep) dalam segala hal, karena itu semua jajaran harus menyesuaikan dan mengikuti apa yang diinginkan, sesuai dengan pola pikirnya. Saat ini ia bersama Bupati menggulirkan program pinjaman modal tanpa bunga dan agunan. “Ini untuk mengurangi angka kemiskinan dengan menggulirkan program baru yaitu memberikan pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa agunan,”kata dia.
Untuk program ini Pemkab akan menggandeng perbankan. Nantinya bunga atau bagi hasil akan dibayarkan oleh pemkab melalui APBD. Pemkab akan mengalokasikan Rp5 miliar untuk membayar bunga atau subsidi pinjaman. Rencananya program ini akan diluncurkan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-67 Bumi Patut Patuh Patuh pada 17 April 2025.
Program ini jelasnya, diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Sehingga mampu mengurangi pengangguran dan Kemiskinan. Program ini dirancang untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya. Hal ini untuk memudahkan UMKM dalam mendapatkan modal, sehingga perputaran ekonomi dapat berjalan dengan cepat.
Dalam skema ini, masyarakat hanya perlu membayar cicilan pokok pinjaman tanpa dikenakan bunga. Karena Pemkab sudah menyiapkan subsidi bunganya dari APBD. “Ini salah satu upaya pemerintah daerah dalam memberikan akses permodalan yang lebih mudah dan ringan bagi masyarakat. Targetnya untuk pelaksanaan program ini sebanyak Rp 5 miliar untuk subsidi pinjaman modal tanpa bunga. Kami telah melakukan pertemuan dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam rangka mempersiapkan program tersebut,” jelasnya.
Ia mengatakan, UMKM tersebut nantinya akan diverifikasi terlebih dahulu terutama terhadap UMKM yang memiliki izin dari Dinas Koperasi dan UKM Lobar. Pelaku UMKM tersebut sudah memiliki usaha, sudah mempunyai izin selanjutnya akan diverifikasi apakah layak atau tidak menerima pinjaman tanpa bunga tersebut. “Misalkan nanti Rp5 juta yang dipinjam nggak usah bayar bunga. Nanti bunganya ditanggung sama Pemda. Jadi UMKM nggak mikirin bunga lagi. Berapa dia pinjam itu yang dia kembalikan,” jelas Nurul.
Menurutnya, jumlah UMKM yang tercatat sementara ini di Diskop dan UKM Lobar sebanyak 7.000 UMKM. Pelaku UMKM nantinya akan diverifikasi lagi oleh dinas, kemudian diverifikasi lagi secara ketat oleh pihak bank.(her)