Sumbawa Besar (Suara NTB) – A. Rahman (70) warga Desa Marga Karya, Kecamatan Moyo Hulu, ditemukan meninggal dunia setelah perahunya terhempas angin kencang di Bendungan Batubulan, Minggu, 23 Maret 2025 sekitar pukul 15.25 wita.
“Korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tim gabungan termasuk penyelam bersama masyarakat menyusuri areal bendungan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Dr. Rudianto, Minggu, 23 Maret 2025.
Berdasarkan informasi yang diterima, korban diketahui bernama A. Rahman tersebut terhempas angin saat mengarungi bendungan Batubulan menuju sawahnya sekitar pukul 07.30 wita. Pencarian terhadap korban pun mulai dilakukan sejak pukul 08.00 wita wita dan baru ditemukan sekitar pukul 15.25 wita.
“Pihak keluarga langsung memakamkan korban setelah ditemukan tim gabungan di dasar bendungan setempat,” ucapnya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus orang meninggal dunia di Sumbawa akibat bencana hidrometeorologi. Bahkan sejak Januari hingga Maret tercatat sudah ada 13 orang korban meninggal yang terjadi di wilayah setempat.
“Tingginya intensitas hujan serta perubahan cuaca yang ekstrem diduga menjadi faktor utama meningkatnya kasus orang tenggelam di wilayah Sumbawa,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada beberapa titik di Sumbawa yang masuk dalam kategori rawan banjir dan air bah, terutama saat musim hujan. Sehingga warga diimbau untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai serta mengikuti peringatan dini cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena musim hujan masih terus terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat, ” tukasnya. (ils)